Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masih Merugi, Pemerintah Minta Krakatau Steel (KRAS) Genjot Pemasaran

Kementerian Badan Usaha MIlik Negara meminta PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. menggencarkan pemasaran agar dapat membukukan keuntungan pada 2017.
Proses produksi di pabrik milik PT Krakatau Steel/Antara
Proses produksi di pabrik milik PT Krakatau Steel/Antara

Bisnis.com,JAKARTA— Kementerian Badan Usaha MIlik Negara meminta PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. menggencarkan pemasaran agar dapat membukukan keuntungan pada 2017.

Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno menilai penjualan Krakatau Steel dalam tren positif pada kuartal I/2018. Pihaknya berharap emiten berkode saham KRAS itu mengantongi keuntungan pada tahun ini.

Fajar menyebut perseroan tidak cukup hanya melakukan efisiensi untuk membukukan keuntungan pada 2018. Diperlukan upaya ekspansi pemasaran yang lebih besar.

“Membidik semua kontrak jangka panjang dan domestik. Artinya, mengubah yang tadinya penjualan langsung menjadi kontrak jangka panjang,” ujarnya saat ditemui usai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) Krakatau Steel, di Jakarta, Rabu (18/4/2018).

Dalam RUPST tersebut, Krakatau Steel mengubah susunan dan nomenklatur jajaran direksi. Posisi Direktur Keuangan yang sebelumnya diisi oleh Tambok P. Setyawati menjadi Tardi, mantan Direktur Retail Banking PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Sementara itu, Direktur Sumber Daya Manusia diisi oleh Rahmat Hidayat yang sebelumnya berasal dari Bank Mandiri. Dalam susunan terbaru, nomenklatur pengembangan usaha dipegang sekaligus oleh Direktur Logistik.

Berdasarkan laporan keuangan 2017, pendapatan emiten berkode saham KRAS itu tumbuh 7,76% secara year on year. Nilai tersebut naik US$1,34 miliar pada 2016 menjadi US$1,44 miliar.

Laba kotor KRAS tercatat tumbuh 41,16% pada tahun lalu. Perseroan membukukan laba kotor US$219,1 juta per 31 Desember 2017.

Selanjutnya, KRAS mencatatkan kenaikan laba operasi 1.055,90% secara yoy. Jumlah yang dikantongi naik dari US$4,4 juta pada periode sebelumnya menjdi US$50,7 juta.

Dengan demikian, korporasi baja pelat merah itu mengurangi rugi bersih sebesar 52,41% secara year in year. Tercatat, rugi bersih KRAS senilai US$81,7 juta pada 2017. Tahun ini, KRAS membidik keuntungan US$24 juta.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper