Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Syailendra Capital Perluas Reksa Dana Pasif

PT Syailendra Capital akan memperluas varian produk reksa dana pasif. Dalam waktu dekat, perseroan akan meluncurkan reksa dana indeks berbasis MSCI Valie Index. Tak hanya itu, perseroan juga tengah mengkaji penerbitan reksa dana exchange traded fund (ETF).

Bisnis.com, JAKARTA - PT Syailendra Capital akan memperluas varian produk reksa dana pasif. Dalam waktu dekat, perseroan akan meluncurkan reksa dana indeks berbasis MSCI Valie Index. Tak hanya itu, perseroan juga tengah mengkaji penerbitan reksa dana exchange traded fund (ETF).

Presiden Direktur PT Syailendra Capital Fajar R. Hidajat mengatakan, pada tahun ini produk reksa dana baru yang akan diluncurkan berkisar tiga sampai lima produk. Selain dua produk itu, satu produk lain yang akan diluncurkan adalah reksa dana terproteksi.

"Saat ini reksa dana indeks kami yang berbasis MSCI masih menunggu persetujuan dari OJK [Otoritas Jada Keuangan]. Mudah-mudahan tidak lama lagi bisa segera diluncurkan dengan sasaran investor ritel dan institusi," katanya di Jakarta, Kamis (19/4/2018).

Syailendra sejauh ini hanya memiliki dua produk reksa dana pasif, yakni Syailendra Index IDX30 dan Syailendra Sharia Index JII. Berdasarkan data Infovesta Utama, secara year to date (ytd) per 29 Maret 2018 kinerja keduanya belum memuaskan yakni masing-masing -8,03% dan -7,58%.

Sementara itu, digunakannya MSCI sebagai acuan karena selama ini MSCI Ltd merupakan market leader dalam jasa penyedia indeks. "Banyak perusahaan manajer investasi di seluruh dunia menggunakan MSCI sebagai acuan," imbuhnya.

Direktur PT Syailendra Capital Harnugama menambahkan, pertumbuhan reksa dana pasif yang cukup moncer dalam beberapa tahun terakhir memicu perseroan untuk memperbanyak varian produk jenis ini.

Apalagi, kata dia, jumlah reksa dana saham dengan pengelolaan aktif yang kinerjanya melebihi indeks acuan sepanjang 2016-2017 hanya sekitar 10% dari seluruh produk yang beredar di Tanag Air.

"Pertumbuhan reksa dana pasif itu lebih tinggi baik di global maupun di dunia. Di global untuk periode 2003 hingga 2014 pertumbuhan reksa dana pasif naik dari 11% menjadi 80%," jelasnya.

Sementara itu, terkait produk reksa dana ETF menurut Harnugama sampai saat ini masih terus dikaji. Perseroan juga belum menentukan acuan dari reksa dana jenis ini, apakah menggunakan indeks saham, sektoral saham, atau obligasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Tegar Arief
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper