Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Rebound, Ini Sentimen Pendukungnya!

Nilai tukar rupiah sukses mempertahankan reboundnya dan berakhir menguat pada perdagangan hari ini, Rabu (4/7/2018), sejalan dengan penguatan mayoritas mata uang di Asia.
Petugas jasa penukaran valuta asing memeriksa lembaran mata uang rupiah dan dollar AS di Jakarta, Senin (2/7/2018)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Petugas jasa penukaran valuta asing memeriksa lembaran mata uang rupiah dan dollar AS di Jakarta, Senin (2/7/2018)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah sukses mempertahankan reboundnya dan berakhir menguat pada perdagangan hari ini, Rabu (4/7/2018), sejalan dengan penguatan mayoritas mata uang di Asia.

Rupiah ditutup menguat 34 poin atau 0,24% di level Rp14.363 per dolar AS, setelah melemah dua hari berturut-turut sebelumnya. Mata uang Garuda mulai rebound saat dibuka dengan penguatan 47 poin atau 0,33% di Rp14.350 per dolar AS.

Pada perdagangan Selasa (3/7), rupiah berakhir melemah 0,05% atau 7 poin di level 14.397. Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak pada level Rp14.327 – Rp14.370 per dolar AS.

Bersama rupiah, mayoritas mata uang di Asia juga menguat petang ini, dipimpin won Korea Selatan sebesar 0,37% dan yuan offshore China sebesar 0,31%.

Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama terpantau berbalik naik 0,10% atau 0,090 poin ke level 94,681 pada pukul 16.55 WIB.

Pergerakan indeks dibuka turun tipis 0,07% atau 0,070 poin di level 94,521 pagi tadi, setelah berakhir melemah 0,30% atau 0,280 poin di posisi 94,591 pada perdagangan Selasa (3/7).

Dilansir dari Bloomberg, rupiah menguat bersama sejumlah mata uang emerging market setelah bank sentral China berjanji untuk menjaga nilai tukar yuan pada tingkat yang stabil.

China menyatakan akan mempertahankan stabilitas mata uangnya pada level seimbang (ekuilibrium). Selain itu, bank sentral China (PBOC) juga akan tetap menjalankan kebijakan netralnya secara berhati-hati.

Hal ini mengurangi kegelisahan investor menjelang batas waktu pengenaan tarif impor oleh pemerintah Amerika Serikat (AS) mulai 6 Juli mendatang.

“PBOC ambil bagian dalam penguatan yuan kemarin dan setidaknya untuk saat ini, dengan bantuan bank-bank negara China yang terlihat menjual dolar untuk menopang mata uang tersebut serta memulihkan rasa tenang pada pasar regional,” ujar Stephen Innes, kepala perdagangan untuk Asia-Pasifik di Oanda.

Dari dalam negeri, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, pada Selasa (3/7), menyampaikan dua hal terkait dengan perkembangan nilai tukar rupiah.

Pertama, Bank Indonesia terus melakukan serangkaian langkah stabilisasi. Kedua, ia menegaskan bahwa terkait dengan pergerakan nilai tukar rupiah haruslah diukur secara relatif dibandingkan dengan negara-negara lain.

Bank Indonesia ditegaskan akan terus menjaga stabilitas ekonomi di tengah ketidakpastian perkembangan ekonomi global, khususnya stabilitas nilai tukar rupiah.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper