Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Jisdor Melemah ke Rp14.625, Rupiah Masih Tertekan

Kurs rupiah menyentuh posisi Rp14.625 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Selasa (14/8/2018).
Petugas jasa penukaran valuta asing memeriksa lembaran mata uang rupiah dan dollar AS di Jakarta, Senin (2/7/2018)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Petugas jasa penukaran valuta asing memeriksa lembaran mata uang rupiah dan dollar AS di Jakarta, Senin (2/7/2018)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA - Kurs rupiah menyentuh posisi Rp14.625 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Selasa (14/8/2018).

Data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini terpantau menempatkan kurs referensi Jisdor di Rp14.625 per dolar AS, melemah 42 poin atau 0,28% dari posisi Rp14.583 pada Senin (13/8/2018).

Di pasar spot, berdasarkan data Bloomberg, rupiah terpantau melemah 12 poin atau 0,08% ke level Rp14.620 per dolar AS pada pukul 10.18 WIB.

Nilai tukar rupiah sebelumnya dibuka terdepresiasi 7 poin atau 0,05% di level Rp14.615 per dolar AS, setelah ditutup melemah 130 poin atau 0,90% di level 14.608 per dolar AS pada Senin (13/8).

Sementara itu, indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap sejumlah mata uang utama dunia, turun 0,10% atau 0,093 poin ke level 96,298 pada pukul 10.18 WIB.

Indeks dolar tergelincir ke zona merah saat dibuka melorot 1,27% atau 1,225 poin di level 95,166, setelah berakhir naik 0,04% atau 0,034 poin di posisi 96,391 pada Senin (13/8).

Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim menuturkan, pelemahan rupiah masih disebabkan faktor eksternal yang menyebabkan dolar AS semakin perkasa. Faktor terkuat saat ini, tuturnya, adalah kondisi Turki serta perang dagang antara AS dan Rusia. 

“Sanksi ekonomi AS ke dua negara tersebut mendorong dolar AS semakin menguat. Tidak hanya lira atau rupiah saja, tetapi hampir semua mata uang yang melawan dolar AS melemah,” ujar Ibrahim, dilansir Bisnis.com.

Menurutnya, adalah sesuatu yang wajar apabila rupiah melemah hingga mencapai kisaran level Rp14.600 per dolar AS. Dalam hal ini, Bank Indonesia (BI) tentunya akan melakukan intervensi.

Namun, lanjutnya, intervensi BI akan sia-sia apabila melihat penyebab pelemahan rupiah saat ini adalah faktor eksternal. Oleh karenanya, BI harus sangat berhati-hati apabila ingin menaikkan suku bunga serta membuat paket kebijakan lain untuk menopang rupiah.

Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)

14 Agustus

14.625

13 Agustus

14.583

10 Agustus

14.437

9 Agustus

14.422

8 Agustus

14.439

Sumber: Bank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper