Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menanti Bos Baru, Saham Indosat (ISAT) Naik Tipis

Saham PT Indosat Tbk. (ISAT) dibuka menguat pada awal perdagangan Rabu (17/10/2018) sambil menanti Direktur Utama baru yang akan diangkat dalam RUPSLB siang hari ini.
Logo Indosat Ooredoo di kantor pusat PT Indosat Tbk./Indosat
Logo Indosat Ooredoo di kantor pusat PT Indosat Tbk./Indosat

Bisnis.com, JAKARTA--Saham PT Indosat Tbk. (ISAT) dibuka menguat pada awal perdagangan Rabu (17/10/2018) sambil menanti Direktur Utama baru yang akan diangkat dalam RUPSLB siang hari ini.

Berdasarkan data Bloomberg, saham ISAT dibuka naik 50 poin atau 1,91% ke level Rp2.670 per saham sejak awal perdagangan hari ini hingga pukul 09.24 WIB. Pada perdagangan kemarin, ISAT ditutup di level harga Rp2.620 per saham.

Sepanjang tahun berjalan 2018, kinerja saham ISAT tercatat mengalami koreksi 44,58%. 

Sekitar pukul 14.00 WIB hari ini, Indosat akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) dengan mata acara persetujuan perubahan komposisi Dewan Komisaris dan/atau Dewan Direksi.

Seperti diketahui, Presiden Direktur&CEO PT Indosat Ooredoo Joy Wahjudi mengakui telah mengajukan pengunduran diri pada 26 September 2018. Joy surat pengajuan pengunduran diri telah disampaikan pada akhir Agustus 2018.

Dalam keterangan resmi yang dirilis grup Ooredoo, perusahaan telekomunikasi asal Qatar, Joy Wahjudi mundur atas alasan pribadinya. Kendati demikian, Joy masih bekerja dengan Indosat Ooredoo hingga 17 Oktober 2018 saat RUPSLB digelar.

Joy menduduki posisi direktur utama interim pada 27 September 2017 guna menggantikan Alexander Rusli. Alexander Rusli saat itu tak melanjutkan tugas karena telah habis masa jabatannya.

Joy Wahjudi bukan sosok baru karena telah menduduki jabatan direktur pemasaran pada 2014. Pengumuman Joy di kursi puncak Indosat dilakukan pada RUPSLB November 2017.

Beredar kabar bahwa Chris Kanter, yang kini menduduki jabatan komisaris, adalah salah satu kandidat pengganti Joy. Pergeseran di dewan direksi Indosat juga dikabarkan akan diikuti oleh perubahan susunan kepemilikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper