Bisnis.com, JAKARTA--Terus meningkatnya indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi akan mengakibatkan aksi jual jangka pendek oleh investor. Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup menguat 1,17% atau 67,80 poin di level 5.868,62.
Sembilan sektor menetap di zona hijau, dengan dorongan terbesar dialami sektor infrastruktur yang menguat 2,71%, disusul sektor industri dasar dengan penguatan 1,67%.
Dari 610 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 278 saham di antaranya menguat, sedangkan 126 saham melemah, dan 206 saham stagnan.
Equity Technical Analyst Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan, IHSG bergerak berhasil tutup diatas MA20 dan menguji MA50 secara teknikal. Pergerakan yang cenderung gap up ini memberikan beban aksi jual secara jangka pendek.
Kata Lanjar, pergerakan menghampiri level bearish trend yang berindikasi level jenuh beli di depan mata.
"Sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak menguat hingga MA50 dan bearish trend line sebelum bergerakan yang terkonsolidasi menutup gap dengan support resistance 5.890-5.810," kata dia, Rabu (17/10/2018).
William Surya Wijaya, Vice President Research Department PT Indosurya Bersinar Sekuritas menilai, peluang kenaikan IHSG hingga saat ini masih terlihat cukup besar untuk dapat meraih kenaikan maksimal hingga beberapa waktu mendatang.
Selain itu, kondisi fundamental yang terlihat data terilis masih menujukkan kondisi perekonomian yang masih stabil sehingga dapat menopang pola gerak IHSG.
"Hari ini IHSG berpeluang bergerak positif dengan pergerakan 5.702-5.911."
Saham yang direkomendasikan William adalah KLBF, JSMR, ASII, PWON, SRIL, TLKM, SMRA, WTON, dan WSBP. Adapun saham yang direkomendasikan Lanjar adalah AKRA, ANTM, HRUM, PGAS, JPFA, dan PTRO.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
