Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Batu Bara Menguat Saat Minyak Anjlok

Harga batu bara melanjutkan penguatannya pada akhir perdagangan Rabu (17/10/2018).
Aktivitas bongkar muat batu bara di salah satu tempat penampungan di Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (3/10/2018)./ANTARA-Irwansyah Putra
Aktivitas bongkar muat batu bara di salah satu tempat penampungan di Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (3/10/2018)./ANTARA-Irwansyah Putra

Bisnis.com, JAKARTA – Harga batu bara melanjutkan penguatannya pada akhir perdagangan Rabu (17/10/2018). 

Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara di bursa ICE Newcastle untuk kontrak Januari 2019 berakhir menguat 1,81% atau 1,95 poin di level US$109,85 per metrik ton.

Adapun harga batu bara ICE Newcastle untuk kontrak teraktif April 2019 berakhir naik 0,37% atau 0,40 poin di US$107,60 per metrik ton, setelah membukukan rebound dan berakhir dengan kenaikan 1,08% atau 1,15 poin di level 107,20 pada Selasa (16/10).

Sementara itu, di bursa ICE Rotterdam, harga batu bara untuk kontrak teraktif Januari 2019 melanjutkan penguatannya dengan berakhir menguat 1,38% di level 99,25 pada Rabu (17/10).

Di Zhengzhou Commodity Exchange, harga batu bara thermal untuk pengiriman Januari 2019 juga berakhir positif dengan kenaikan 0,58% atau 3,8 poin di level 663,6 yuan per metrik ton pada perdagangan kemarin.

Dalam risetnya, Huatai Futures menerangkan, para penambang batu bara utama China telah terus mempertahankan harga pada level tinggi sebelum musim dingin, sehingga mendukung sentimen di pasar spot.

Harga spot di pelabuhan Qinhuangdao naik untuk pekan keenam menjadi 663 yuan/ton pada Senin, tertinggi sejak 16 Juli, menurut data yang dihimpun oleh China Coal Resource.

“[Namun] kenaikan lebih lanjut mungkin terbatas saat Pusat Iklim Nasional China memproyeksikan cuaca yang lebih hangat dari biasanya untuk musim dingin ini,” lanjut Huatai Futures, seperti dikutip Bloomberg.

Berbanding terbalik dengan batu hitam, harga minyak mentah berakhir merosot pada akhir perdagangan Rabu (17/10), setelah data pemerintah AS menunjukkan stok minyak mentah meningkat.

Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman November ditutup anjlok 3,02% atau US$2,17 di level US$69,75 per barel di New York Mercantile Exchange, level terendah dalam satu bulan terakhir.

Adapun minyak Brent untuk kontrak Desember berakhir merosot 1,67% atau US$1,36 di posisi US$80,05 per barel di bursa ICE Futures Europe yang berbasis di London.

Dilansir Bloomberg, Energy Information Administration (EIA) mencatat persediaan minyak mentah AS naik lebih dari dua kali lipat dari perkiraan analis pekan lalu. Pasokan yang disimpan telah meningkat selama empat pekan terakhir, kenaikan beruntun terpanjang sejak awal 2017.

Stok minyak mentah di pusat penyimpanan utama negara di Cushing, Oklahoma, juga membengkak ke level tertinggi sejak Juni.

“Ini (peningkatan stok minyak) negatif untuk harga sekarang, lebih besar dari perkiraan dalam persediaan minggu ini," kata Rob Thummel, direktur pelaksana di Tortoise, seperti dikutip Bloomberg.

Minyak mentah telah meningkat untuk dua dari tiga sesi pekan ini setelah Arab Saudi mengisyaratkan pihaknya mungkin menggunakan kekayaan minyaknya sebagai senjata melawan segala tindakan hukuman yang terkait dengan hilangnya wartawan Jamal Khashoggi

Namun laporan EIA pada hari Rabu menunjukkan bahwa stok minyak mentah naik 6,49 juta barel pekan lalu, sementara persediaan di Cushing, Oklahoma, naik 1,78 juta barel. 

"Jumlah persediaan adalah kejutan bearish yang nyata," kata Michael Lynch, presiden Strategic Energy & Economic Research di Winchester, Massachusetts.

"Jika dikombinasikan dengan pengurangan ketegangan secara bertahap (terkait Jamal Khashoggi), hal ini telah menurunkan sebagian pendorong penguatan pasar," lanjutnya.

Pergerakan harga batu bara kontrak Januari 2019 di bursa Newcastle

Tanggal                                    

US$/MT

17 Oktober

109,85

(+1,81%)

16 Oktober

107,90

(+0,56%)

15 Oktober

107,30

(-0,05%)

12 Oktober

107,35

(-0,28%)

11 Oktober

107,65

(-1,55%)

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper