Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Otomotif RI Ditargetkan Lampaui Thailand dalam 5 Tahun

Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perindustrian beserta pelaku usaha berharap dalam jangka waktu 5 tahun ke depan industri mobil Indonesia dapat menyaingi Thailand

Bisnis.com, KARAWANG—Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perindustrian beserta pelaku usaha berharap dalam 5 tahun ke depan industri mobil Indonesia dapat menyaingi Thailand.

Merujuk data Asean Automotive Federation (AAF), produksi mobil Indonesia pada 2012 mencapai 1.065.557 unit kemudian naik sekitar 13% pada 2013 menjadi 1.208.211 unit. Pada 2012 Thailand memproduksi 2.453.717 unit mobil dan naik sedikit setahun kemudian menjadi 2.457.057 unit.

Pada periode Januari-September 2014 produksi Indonesia sudah mencapai 993.720 unit, yang secara year to date naik 11,9% dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 887.652 unit.

Adapun Thailand pada periode yang sama tahun ini mencapai 1.408.540 unit. Jumlah tersebut menurun 27% dari periode yang sama pada 2013 yang mencapai 1.930.229 unit.

AAF menyebut Indonesia pada 2012 Indonesia menjual 1.116.212 unit, dan naik sekitar 10% pada tahun berikutnya mencapai 1.229.901 unit. Pada periode Januari-September penjualan Indonesia sudah mencapai 932.943 unit, naik secara year to date dari tahun sebelumnya yang mencapai 908.330 unit.

Sedangkan Thailand pada 2012 menjual 1.436.335 unit mobil, turun sekitar 7% pada 2013 yang mencapai 1.330.672 unit. Pada periode Januari-September menjual 648.410 unit atau turun 37,3% dari capaian pada periode ang sama tahun lalu yang mencapai 1.034.279 unit.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyebut, penjualan pada periode Januari-Oktober mencapai 1,038 juta unit dari target yang dipatok hingga akhir tahun sebanyak 1,25 juta unit. Dari informasi yang dirangkum Bisnis, Gaikindo mencanangkan pada 2020 penjualan mencapai 2 juta unit.

Menteri Perindustrian Saleh Husin menyatakan setidaknya Indonesia dapat menjadi nomor satu di kawasan Asia Tenggara baik dari segi produksi, pasar domestik, serta ekspor. Untuk mewujudkan hal itu Saleh menyebut, industri otomotif harus mengembangkan industri pendukung dalam hal ini komponen.

Sehingga industri otomotif domestik kuat dari hulu hingga hilir. Selain itu, Saleh berharap para prinsipal mengembangkan kegiatan penelitian dan pengembangan di Indonesia sehingga meningkatkan daya saing produk dalam negeri.

“Menyaingi Thailand bukan hanya dari segi industri tapi juga ekspor. Salah satunya harus mengembangkan industri komponen. Selain itu sedapat mungkin R and D dilakukan di Indonesia sehingga akan meningkatkan daya saing industri dan nilai tambah serta menciptakan lapangan pekerjaan,” kata Saleh akhir pekan lalu.

Usaha untuk melampaui Thailand tersebut diamini Direktur Industri Alat Transportasi Darat Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Soerjono. Menurutnya, tak salah jika produsen dan pemerintah menargetkan 5 tahun ke depan dapat menyaingi Thailand.

Para produsen dinilai sudah mengetahui potensi penduduk serta luas wilayah Indonesia yang melebihi Thailand sehingga pasar otomotif akan terus berkembang.

“Pasar domestik Thailand tidak bisa lebih dari 1,2 juta. Artinya mereka tidak bisa berkembang lagi dan prinsipal akan berpikir Indonesia domestic market-nya berkembang. Sekaligus ekspornya juga bisa ditingkatkan. Saya kira bisa melampaui Thailand lima tahun ke depan.  Kalau Thailand 50% buat eskpor saya berharap kita 30% sudah bagus,” ujar Soerjono.

Untuk ekspor, Gaikindo menyebut menunjukan tren positif. Pada periode Januari-September ekspor kendaraan utuh (CBU) mencapai 147.692 unit, lebih tinggi dari ekspor pada periode sama tahun sebelumnya 124.573 unit. Hingga bulan kesembilan Gaikindo mencatat produksi mobil mencapai 993.720 unit, sehingga jumlah ekspor menguasai sekitar 14,8% total produksi.

Pertumbuhan positif juga terjadi pada ekspor jenis kendaraan terurai (CKD). Hingga September tahun ini total ekspor CKD sebanyak 81.257 unit,  meningkat dari periode sama tahun sebelumnya yang hanya 79.006 unit. Ketua Gaikindo Sudirman Maman Rusdi mengatakan, target ekspor tahun ini mencapai 200.000 unit CBU dan 120.000 unit CKD.

“Untuk capaian hingga Oktober sudah sekitar 70%. Kami optimistis hingga akhir tahun target akan tercapai,” ujar Sudirman.

Pada 2013 terdapat 89 negara yang dijadikan pasar ekspor otomotif. Lima besar negara tujuan ekspor adalah Arab Saudi 41.368 unit, Filipina 19.956 unit, Thailand 18.775 unit, Jepang 13.367 unit, dan Malaysia 10.887 unit. Pada tahun tersebut jumlah mobil buatan dalam negeri yang diekspor mencapai 170.907 unit, didominasi mobil dengan tipe 4x2 sebanyak 64%. 

Sedangkan untuk meningkatkan produksi komponen, Gaikindo mendorong pabrik komponen agar meningkatkan kemampuan rancang bangun. “Tadinya proses base yakni dari pabrikan memberi spesifikasi ke agen komponen. Sekarang kami dorong agar mereka juga menyumbangkan hasil produk inovasi mereka,” ujar Sudirman.

Di sisi lain Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) I Made Dana Tangkas mengamini, seperti yang diharapkan pemerintah industri komponen sangat besar pengaruhnya bagi industri otomotif Indonesia. Untuk itu TMMIN berkomitmen mengembangkan struktur industri komponen yang lebih kuat di Indonesia.

“Ke depan kami harapkan tumbuhnya pemain lokal baik di tier 1 atau 2.  Supaya benar-benar sumber daya di Indonesia bisa kita gunakan untuk membuat produk dalam negeri,” Kata Made.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper