Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pabrik Holden Ditutup. Industri Otomotif Australia Berakhir

Hari ini industri otomotif di Australia berakhir menjelang umurnya yang hampir 1 abad. Hal tersebut ditandai dengan penutupan pabrik pembuatan kendaraan di sana, yaitu GM Holden Ltd.
Mantan karyawan Holden duduk di belakang Holden Ute mereka di luar pabrik Holden di Elizabeth, Australia Selatan, Jumat (20/10/2017)./Mark Brake-AAP via Reuters
Mantan karyawan Holden duduk di belakang Holden Ute mereka di luar pabrik Holden di Elizabeth, Australia Selatan, Jumat (20/10/2017)./Mark Brake-AAP via Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Hari ini industri otomotif di Australia berakhir menjelang umurnya yang hampir 1 abad. Hal tersebut ditandai dengan penutupan pabrik pembuatan kendaraan di sana, yaitu GM Holden Ltd.

Penutupan sebuah unit produsen mobil dari Amerika Serikat, General Motors Co ini mengikuti langkah Toyota Motor Co dan Ford Motor Co setahun lalu. Ketiganya menutup pabrik dengan alasan mencari lokasi manufaktur yang lebih murah.

Kejadian ini pun menambah tekanan pada pemerintah dengan hadirnya ribuan pekerja manufaktur yang menganggur.

"Akhir dari Holden adalah hari yang sangat menyedihkan bagi para pekerja dan untuk setiap orang Australia. Ini adalah akhir dari sebuah era," kata Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull dikutip dari Reuters, Jumat (20/10/2017).

Pemerintah Australi pun berusaha menurunkan dampak ribuan orang yang kehilangan pekerjaan dengan menjadikan Australia Selatan sebagai pusat industri pertahanan.

Pemerintah berencana untuk meningkatkan belanja pertahanan hampir sebesar US$23,52 miliar pada tahun 2022.

John Camillo, sekretaris negara di Serikat Buruh Manufaktur Australia di Australia Selatan, mengatakan hampir 2.500 pengangguran baru membutuhkan bantuan pemerintah untuk mencari pekerjaan.

"Mereka perlu dilatih kembali untuk dapat bekerja di bidang pertahanan, pertambangan, kedirgantaraan, karena kita akan membangun kapal," kata Camillo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Khadafi
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper