Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Apartemen Sewa Belum Tumbuh Signifikan

Kendati sepanjang kuartal pertama tahun ini belum ada pasokan sewa baru untuk servis apartemen dan non servis apartemen, namun tingkat okupansi belum tumbuh signfikan bahkan harga sewa cenderung mengalami koreksi.
Proyek pembangunan sebuah apartemen./JIBI-Nurul Hidayat
Proyek pembangunan sebuah apartemen./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Kendati sepanjang kuartal pertama tahun ini belum ada pasokan sewa baru untuk servis apartemen dan non servis apartemen, namun tingkat okupansi belum tumbuh signfikan bahkan harga sewa cenderung mengalami koreksi.

Associate Director Residensial Sales and Leasing PT Colliers Internasional Indonesia Alviery Akbar mengatakan, tekanan masih terjadi di pasar apartemen sewa ini lantaran terjadinya pergeseran demografis ekspatriat.

Dikatakan, secara bersamaan merosotnya harga tambang dan minyak terjadi di saat pemerintah gencar melakukan pembangunan infrastruktur.

Kondisi itu menyebabkan lebih banyaknya ekspatriat yang masuk dari Asia ketimbang Eropa dan Amerika. Ekspatriat Asia memiliki tipikal tak memerlukan ruang sewa yang besar dengan jangka waktu menetap yang tak terlalu lama. Karakteristik itu diperkirakan tak akan mengalami perubahan hingga akhir tahun ini.

“Sepanjang tahun ini juga memang masih banyak ekspatriat Asia dari Jepang, Singapura, Malaysia masuk karena fokus pemerintah juga masih di bidang infrastruktur,” katanya kepada Bisnis dikutip Senin (17/4/2017)

Kompetisi dari pasar apartemen sendiri juga dirasakan semakin ketat dengan berkembangnya penawaran akomodasi lain seperti condominium hotel serta hunian boutique (low rise apartement) yang memberikan pilihan lebih untuk memuaskan kebutuhan konsumen.

Raja Salman

Meski demikian momen kedatangan Raja Salman ke Indonesia juga memberikan rangsangan positif walaupun hanya dalam waktu singkat terhdap tingkat okupansi khususnya untuk apartemen servis di Mega Kuningan dan CBD yang menjadi pilihan tinggal sementara para kolega Raja Salman.

Data Colliers mencatat secara keseluruhan kuartal pertama tahun ini, tingkat pasokan hanya bertumbuh 0,1% dibandingkan kuartal sebelumnya 71,8%. Pergerakan ini masih dirasa masih jauh dari idealnya yang tiga tahun lalu mampu mencapai 80%.

Rata-rata harga apartemen sewa juga menunjukkan koreksi sebesar 1,5% dari yang sebelumnya mencapai Rp371.000 per meter persegi menjadi Rp365.000 meter persegi untuk CBD.

Apabila dilihat secara makro ekoonomi, peningkatan permintaan bagi apartemen sewa masih bertumpu pada pertumbuhan produk domestic bruto nasional hinga akhir tahun ini dapat mengalami peningkatan. Sehinga lanjutnya mendorong ekspansi perusahaan asing yang banyak mendatangkan arus ekspatriat.

Selama kuartal pertama tahun ini pasokan sewa partemen masih berada di level 8.860 unit yang terdiri atas 60% apartemen servis dan sisanya 40% apartemen non servis. Namun, ada rencana pada kuartal II/2017 Somerset Kencana Jakarta akan beroperasional setelah ditunda selama dua tahun akibat permasalahan internal.

Dua proyek lainnya yang segera meluncur tahun ini juga adalah Fraser Suites at Ciputra World 2 Jakarta di CBD dan Oakwood at District 8 Senopati di Jakarta Selatan. Sehingga total hingga 2019 mendatang pasar apartemen sewa akan memperoleh pasokan lebih dari 628 unit dengan total lima proyek yang akan dioperasionalkan.

Menurutnya, penambahan suplai baru tahun ini mulai menunjukkan optimisme dari para pelaku usaha terhadap membaiknya pasar apartemen sewa.

Sementara itu, Director - Research & Advisory PT. Cushman & Wakefield Indonesia Arief Rahardjo mengatakan saat ini pertumbuhan apartemen sewa servis cenderung masih terkontrol dengan belum banyaknya pasokan yang masif dibandingkan apartemen strata title yang disewakan.

Selain itu, dia menilai pertumbuhan ekspatriat di Jakarta memang tengah mengalami penurunan sebagai dampak perampingan usaha yang juga dilakukan beberapa perusahaan di sektor industri.

“Akhir tahun ini memang akan sedikit drop lagi dengan asumsi berperasionalnya apartemen sewa baru. Namun secara keseluruhan drop per kuartal masih bisa terjaga dengan jumlahnya yang tidak terlalu banyak,” katanya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper