Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Permintaan Tinggi, Banyak Pertanian Menjadi Perumahan

Tingginya permintaan hunian di Jawa mendorong maraknya alih fungsi lahan pertanian untuk pemukiman yang dapat berimbas negatif untuk lingkungan.
Ilustrasi perumahan Bizzhome/
Ilustrasi perumahan Bizzhome/

Bisnis.com, JAKARTA—Tingginya permintaan hunian di Jawa mendorong maraknya alih fungsi lahan pertanian untuk pemukiman yang dapat berimbas negatif untuk lingkungan.

Budi Yanto Lusli, President Director Synthesis, mengatakan alih fungsi lahan pertanian untuk pembangunan perumahan akan memberikan dampak yang cukup besar. Saat ini, sudah banyak lahan pertanian di Jawa yang telah dikonversi menjadi hunian.

“Setiap tahun lahan pertanian turun 700 ribu hektare. Lahan pertanian hilang karena perkembangan kawasan kota," katanya saat Media Gathering di Sentul, Bogor, Rabu (26/4/2017).

Budi menuturkan banyak lahann pertanian yang dijadikan perumahan, sehingga mendorong pengambilalihan lahan hutan untuk pertanian. Hal itu kemudian menyebabkan sejumlah bencana alam, seperti banjir dan longsor.

Selain itu Jakarta dan kawasan penyangganya seperti Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, juga sudah memiliki kepadatan penduduk yang cukup tinggi.

“Pulau Jawa itu sangat padat. Paling padat di Indonesia, karena ada 500—1.000 jiwa per km2, sedangkan Papua, Kalimantan, dan Sulawesi masih cukup renggang,” ujarnya.

Dia pun menyarankan agar pembangunan tempat tinggal difokuskan ke arah vertikal, seperti apartemen dan rumah susun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Lili Sunardi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper