Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuartal I/2017, Okupansi Perkantoran dan Apartemen di Jakarta Turun

Pengembang perkantoran di Jakarta menghadapi masa-masa penuh tantangan dalam tiga tahun terakhir karena okupansi terus menurun menjadi 83,3% di central business district (CBD) dan 81,9% di luar CBD.
Pekerja menyelesaikan pembangunan proyek apartemen di Jakarta, Senin (27/3)./JIBI-Dedi Gunawan
Pekerja menyelesaikan pembangunan proyek apartemen di Jakarta, Senin (27/3)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Pengembang perkantoran di Jakarta menghadapi masa-masa penuh tantangan dalam tiga tahun terakhir karena okupansi terus menurun menjadi 83,3% di central business district (CBD) dan 81,9% di luar CBD.

Hal itu mengemuka dalam laporan properti kuartal I/2017 yang dirilis Colliers, konsultan properti terkemuka di dunia. “Situasi ini menekan para pemilik lahan untuk menurunkan harga sewa dasar ke bawah Rp300.000 per m2 per bulan di CBD,” kata Senior Associate Director Colliers Ferry Salanto dalam laporan itu.

Sebanyak 12 bangunan perkantoran baru akan didirikan sebelum akhir 2017 di CBD dengan luas 731.164 m2 di CBD dan sembilan gedung baru di luar CBD seluas 197.609 m2.

Sementara itu, di sektor apartemen, rencana pengembangan baru akan signifikan. Selama kuartal I/2017, sebanyak 59.017 unit apartemen dalam masa konstruksi yang 21.167 di antaranya diperkirakan selesai sebelum akhir tahun, disusul oleh 28.303 dan 9.547 unit selesai pada 2018 dan 2019.

Penjualan tahunan apartemen di Jakarta terus meningkat, tetapi lebih lambat dari sebelumnya. Tingkat hunian apartemen existing dan yang dalam masa konstruksi jatuh menjadi 85,9% pada kuartal lalu. Sementara itu, harga apartemen di Jakarta dipatok Rp32,1 juta per m2, naik 1,4% dari harga kuartal sebelumnya.

Di sisi ritel, tiga pusat perbelanjaan baru yang akan dibuka tahun ini diperkirakan menambah pasokan ruang 139.000 m2 ke pasar sehingga secara kumulatif menjadi 4,6 juta m2. Okupansi rata-rata stabil di posisi 86%, sedangkan harga sewa rata-rata meningkat 4,4% (q to q) menjadi Rp587.904 per m2 per bulan. Di kota penyangga, harga sewa naik 2%-4% (q to q) menjadi rata-rata Rp353.790 per m2 per bulan.

Adapun untuk kawasan industri, lahan seluas 160 hektare akan disuplai oleh Karawang International Industrial City pada pengujung 2017. Pada saat yang sama, penjualan lahan kawasan industri pada kuartal I/2017 mencapai 51,8 ha, yang mencerminkan 30% volume transaksi tahun lalu dan bahkan lebih tinggi dari penjualan semester I/2016.

“Harga lahan tak berubah. Penjualan selama kuartal I/2017 disumbang oleh hanya enam kawasan industri, kata Ferry.

Colliers, kata dia, yakin pasar kawasan industry akan menguat akibat sentimen proyeksi pertumbuhan ekonomi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper