Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Accor Miliki Jaringan Hotel Terbanyak di Jakarta & Surabaya

AccorHotels mencatatkan pertumbuhan bisnis yang signifikan di Indonesia. Bahkan, berhasil memposisikan sebagai perusahaan jaringan hotel terbanyak di Jakarta dan Surabaya.
Ilustrasi/accorhotels-group.com
Ilustrasi/accorhotels-group.com

Bisnis.com, JAKARTA — AccorHotels mencatatkan pertumbuhan bisnis yang signifikan di Indonesia. Bahkan, berhasil memposisikan sebagai perusahaan jaringan hotel terbanyak di Jakarta dan Surabaya.

Riset konsultan Colliers International Indonesia menyatakan, di Jakarta Accor 28 proyek dengan 6.859 kamar disusul dengan Archipelago dengan 22 proyek dan 2.932 kamar.

Posisi ketiga ada Santika Hotel&Resort dengan 22 proyek dan 2.576 kamar. Selanjutnya, ada Tauzia dengan 10 proyek dan 1.961 kamar disusul Marriot International dengan 9 proyek dan 2.033 kamar.

Senior Associate Director Colliers International Indonesia Ferry Salanto mengatakan eksistensi Accor juga masih yang tertinggi di Bali dengan 21 proyek dan 3.847. Sedangkan di Surbaya, jumlah proyek Accor memasuki peringkat 3 kalah dari Santika dan Archipelago.

Sedangkan jumlah kamar Accor di Surabaya sebanyak 1.119 atau di bawah Marriott 1.329 kamar.

"Accor masih membawa enam merek hotel andalan yakni Pullman, Grand Me­rcure, Mercure, Novo­tel, ibis, dan All Seasons," katanya, Senin (17/7/2017).

Sementara itu, Chief Operating Officer AccorHotels untuk Indonesia, Malaysia, dan Singapura, Garth Simons optimistis pariwisata Indonesia dapat bersaing di pasar global.

AccorHotels tahun ini memasang target pertumbuhan hingga 100%. Perusahaan itu menargetkan dapat mengoperasikan 200 hotel dapat beroperasi di Indonesia pada 2020.

AccorHotels pun menyiapkan 1.500 kamar guna mendorong pariwisata Indonesia. Hal ini diwujudkan dengan penambahan nota kesepahaman dengan Kementerian Pariwisata.

Sebelumnya, pada kesepakatan yang telah diteken pada 2015, AccorHotels mengimplementasikan dukungan 1.000 kamar bagi program liburan keluarga milik pemerintah.

Dengan penambahan tersebut, maka hingga 2018 total ada sekitar 2.500 ka

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper