Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ketidakpastian Politik Akibatkan Properti di London Lesu

Pasar properti umah mewah di London anjlok. Nilai penjualan rumah hanya mencapai 2 juta pound (US$ 2,6 juta) - 5 juta pound per kaki persegi atau turun 8,4% pada kuartal II/2017 jika dibanding tahun lalu. Penurunan terjadi akibat ketidakpastian politik menghalangi pembeli potensial.
Ilustrasi/Reuters
Ilustrasi/Reuters

Bisnis.com LONDON -- Pasar properti umah mewah di London anjlok. Nilai penjualan rumah hanya mencapai 2 juta pound (US$ 2,6 juta) - 5 juta pound per kaki persegi atau turun 8,4% pada kuartal II/2017 jika dibanding tahun lalu. Penurunan terjadi akibat ketidakpastian politik menghalangi pembeli potensial.

Data tersebut dikeluarkan oleh peneliti Lonres. Marcus Dixon, Kepala Riset dan Analisis Data Lonres mengatakan harga jual properti super prima di atas 5 juta pound turun 3,2%.

“Harga rumah yang paling tinggi jatuh lebih dulu. Biaya materai yang lebih tinggi dan Brexit turut memengaruhi. Dengan ketidak pastian politik sekarang, kami mulai melihat penurunan ini pada pproperti pusat kota London,” ujarnya seperti dikutip dari Bloomberg, Sabtu (22/7/2017).

Peningkatan nilai pajak penjualan dan keputusan Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa mengguncang kota mewah itu tahun lalu. Sebelumnya, Perdana Menteri Theresa May yang menawarkan pilihan untuk memperkuat tangannya dalam perundingan Uni Eropa malah menjadi bumerang sehingga berakibat pada ketidakpastian yang dihadapi pembeli di pasar rumah mewah.

“Kurangnya urgensi aksi beli , ditambah dengan biaya yang makin berat mengakibatkan para pembeli bertahan dengan propertinya yang sudah ada,” ujar Dixon.  

Tahun ini, penjualan rumah di pusat Kota London diperkirakan akan mirip dengan tahun lalu, yang artinya turun 40% dibanding tiga tahun yang lalu.

Savills Plc juga memperkirakan bahwa penjualan properti di London akan stagnan tahun ini hingga seterusnya, dan akan naik 8% mulai 2019. Nilai penjualan akan turun 2,1% pada semester I dan turun 14,4% sejak kesuksesan pada 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper