Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Program Perumahan 2018, Pemerintah Naikkan Target

Pemerintah memastikan target program strategis nasional sejuta rumah pada 2018 nanti dapat meningkat seiring dengan bertambahnya anggaran yang dialokasikan.
pembangunan rumah di Bandung./JIBI-Rachman
pembangunan rumah di Bandung./JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah memastikan target program strategis nasional sejuta rumah pada 2018 nanti dapat meningkat seiring dengan bertambahnya anggaran yang dialokasikan.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basoeki Hadimuljono menuturkan pemerintah berencana meningkatkan anggaran subsidi untuk program sejuta rumah meningkat dua kali lipat dari tahun ini. Hal ini sesuai instruksi Presiden yang fokus memantau peningkatan permintaan rumah subsidi.

"Kami rencanakan anggaran meningkat sampai dua kali lipat tahun depan, untuk itu target capaian juga akan kami tingkatkan semaksimal mungkin bisa lebih dari sejuta unit," katanya usai pembukaan pameran Indonesia Properti Expo, Jumat (11/8).

Basoeki menuturkan nyatanya tak hanya pemerintah yang antusias menjalankan program ini. Sebab, sejumlah asosiasi pengembang pun sepakat akan lebih memprioritaskan penyediaan perumahan subsidi.

Apalagi hingga awal Agustus ini, kata Basoeki, catatan capaian pembangunan fisik perumahan sudah hampir mencapai 50% dari target sejuta.

Dirinya menuturkan salah satu hal yang dirasa masih paling menghambat yakni persoalan perizinan. Untuk itu, pemerintah masih akan terus mendorong setiap kepala daerah untuk segera merealisasikan mandat Paket Kebijakan Ekonomi XIII tentang pembangunan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR.

Basoeki menjabarkan hingga saat ini pemerintah pusat mencatat baru sembilan daerah yang benar-benar telah memangkas izin tersebut. Kesembilan daerah itu Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Maros, Bandung, Malang, Jambi, Pontianak, dan Manado.

"Kami sudah berikan penghargaan kepada tiap kepala daerah tersebut, harapannya daerah lain untuk segera merespon," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper