Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Sekunder Properti Melaju

Pasar sekunder properti Jakarta dan sekitarnya sepanjang 2017 diklaim tak terganggu atas penyelenggaran politik pilkada DKI Jakarta lalu. Dengan demikian, menghadapi aktivitas politik yang lebih besar tahun ini pun harus disikapi secara positif kendati tak memungkiri antisipasi berkurangnya konfiden konsumen.
perumahan, properti
perumahan, properti

Bisnis.com, JAKARTA—Pasar sekunder properti Jakarta dan sekitarnya sepanjang 2017 diklaim tak terganggu atas penyelenggaran politik pilkada DKI Jakarta lalu. Dengan demikian, menghadapi aktivitas politik yang lebih besar tahun ini pun harus disikapi secara positif kendati tak memungkiri antisipasi berkurangnya konfiden konsumen.

Ignatius Untung, Country Manager Rumah123.com mengatakan berdasarkan data penjualan dan listing agen, tahun lalu tidak ada gangguan jumlah pasokan penjualan properti sekunder. Dari data tahun lalu memang terlihat ada pelemahan penjualan, tetapi hal itu lazim terjadi pada bulan Lebaran, liburan sekolah serta akhir tahun.

“Kami melihat secara rata-rata listing per agen tak ada korelasinya dengan pilkada DKI.  Secara tren masih naik terus.  Apartemen memang masih kecil pasoknya kalau market sewa cukup stabil nggak bisa dibilang naik,” katanya dalam acara Property Outlook, Rabu (17/1).

Bahkan, jika dilihat secara mendetail di pasar properti sekunder Jakarta, pasca-tax amnesty penjualan mulai naik kembali.  Sedangkan untuk wilayah lainnya seperti Bogor dan Depok perumahan dengan harga Rp500 juta—Rp1 miliar naik kencang.

Dia menambahkan secara luasan hunian, kurva yang menunjukkan pergerakan nilai properti adalah hunian di bawah 90 m2. Adapun dari sisi kawasan, Bintaro dan Kelapa Gading masih menjadi lokasi favorit pencarian rumah di Jakarta.

Kendati pilkada DKI tidak menyebabkan tren properti menjadi turun, karena pilkada kali ini cakupannya lebih luas, bisa saja terjadi perlambatan. Menurutnya, selama kondisi politik tak lebih buruk dari pilkada DKI, maka bisnis properti akan baik-baik saja.

“Di satu sisi sebenarnya secara makro, perhelatan politik mendorong ekonomi, karena banyak uang beredar dan aktivitas konsumsi meningkat,” imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper