Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PPRO Fokus Garap Pasar di NTB

PT PP Properti (Persero) Tbk. ingin fokus menggarap properti di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan mengoptimalkan pengoperasian Hotel Mandalika Paramount dan belum merencanakan ekspansi ke area Kawasan Ekonomi Khusus lain.
Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan PP Properti di Jakarta, Sabtu (3/6/2017)./JIBI-Abdullah Azzam
Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan PP Properti di Jakarta, Sabtu (3/6/2017)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – PT PP Properti (Persero) Tbk. ingin fokus menggarap properti di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan mengoptimalkan pengoperasian Hotel Mandalika Paramount dan belum merencanakan ekspansi ke area Kawasan Ekonomi Khusus lain.

Direktur Commercial & Hospitality PP Properti Linda Gustina menyebut perusahaan mengembangkan lahan sekitar 7,6 hektare (ha) Hotel Mandalika Paramount di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Hotel tersebut menggelontorkan nilai pembangunan sekitar Rp850 miliar.

“Dalam 1-2 tahun ini kami masih fokus di Mandalika. Di sana ada City Hotel di NTB, nanti KEK juga groundbreaking, kami fokus dulu di Mandalika,” ungkapnya, Selasa (17/4/2018).

Untuk meyakinkan komitmen tersebut, perusahaan berkode saham PPRO itu tengah mempersiapkan konstruksi hotel baru lagi di Lombok. Proyek terbaru itu adalah Hotel Palm Park Lombok dan direncanakan selesai pada akhir 2019.

Sebagai informasi, PPRO berhasil mendapatkan beberapa proyek gedung sepanjang kuartal I/2018. Dari total kontrak baru senilai Rp9,5 triliun, sekitar 55,5% disumbang oleh segmen konstruksi gedung atau sebesar Rp5,27 triliun.

Pada kuartal I/2018, perseroan mengantongi marketing sales Rp703 miliar, lebih tinggi dari target awal Rp663 miliar. Realisasi ini meningkat 9,33% dibandingkan capaian kuartal I/2017 yang senilai Rp643 miliar.

Perseroan mendapatkan peningkatan marketing sales yang didorong dari sejumlah proyek, yaitu Grand Kamala Lagoon (GKL) sebesar 24%, Grand Shamaya 18%, Apartemen Begawan 9%, Grand Dhamahusada Lagoon 5%, Gunung Putri Square 5%, The Ayoma 4%, serta beberapa proyek realti dan komersial lainnya.

Tahun ini, PPRO menargetkan perolehan laba bersih sebesar Rp528 miliar dan pendapatan Rp3,2 triliun, serta marketing sales Rp3,8 triliun. Pada 2017, perseroan membukukan laba bersih Rp444 miliar atau meningkat 21% dari laba bersih pada tahun sebelumnya yang senilai Rp366 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper