Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ciputra Siap Luncurkan New Town Tower II

Ciputra Group akan meluncurkan 620 unit New Town Tower II di Kuningan pada kuartal kedua tahun ini.

Biisnis.com, JAKARTA – Ciputra Group akan meluncurkan 620 unit New Town Tower II di Kuningan pada kuartal kedua tahun ini.

Senior Director Ciputra Group Artadinata Djangkar mengatakan tahun ini perusahaan fokus memasarkan New Town Tower II seharga Rp1,1 miliar per unit. Dia berharap, sampai akhir 2018, New Town Tower II juga bisa terserap 60%. Sisanya, 40% bisa diselesaikan sampai 2019.

“Biasanya di CBD ini harganya Rp5 miliar. Namun kita berkaca dari negara lain, di kota-kota besar itu masih ada kok apartemen yang terjangkau untuk pekerja,” kata Artadinata, Selasa (5/6/2018).

Dia optimistis proyek ini akan laku terjual bagi generasi pekerja muda di Jakarta. Selain itu, tahun politik tidak menjadi isu yang akan menakutkan bagi para end user atau first home buyer. Pasalnya, angka kebutuhan terhadap properti terbilang cukup tinggi khususnya untuk pembeli yang akan menghuni, bukan investor.

“Total investasi New Town II ini sekitar Rp750 miliar. Launchingnya sekitar September, mudah-mudahan,” ujar Artadinata.

Artadinata menegaskan, end-user yang diprediksikan akan membeli New Town Tower II dengan harga Rp1,1 miliar adalah pekerja muda yang sudah setara dengan manager. Dia memprediksikan, pembeli atas unit di New Town Tower II untuk pasangan suami-istri saja diprediksi minimal mempunyai pemasukan sekitar Rp15 juta per orang.

“Kami pikir, produk ini sangat dibutuhkan di CBD area. Toh juga kalau kos-kosan sekitar sini juga Rp4 jutaan,” ungkap Artadinata.

Artadinata menyebutkan, perusahaan baru saja berhasil menjual habis proyek dari New Town I yang dekat dengan Lotte Shopping Avenue di Kuningan. Ada pun proyek New Town Tower I ini pertama kali di launching pada akhir 2016.

Sementara itu, Ferry Salanto Senior Associate Director Colliers International Indonesia, kelas menengah di Indonesia khususnya di Jakarta memang menjadi pilar penentu pertumbuhan pasar properti. Pasalnya, hal ini membuat pengembang memikirkan ulang strategi mereka dalam menjual apartemen. Rata-rata harga yang ditawarkan saat ini pun berkisar pada Rp500 juta sampai Rp1,5 miliar. Tujuannya agar para pembeli tersebut adalah golongan kelas menengah selaku end-user.

“Secara umum, pasar apartemen di Jakarta sejak kuartal 4 tahun 2017 ini masih bertumbuh pelan. Kita memprediksi pasar properti di Indonesia akan stabil, namun dengan aka nada recovery sampai 2019 kita memprediksikan rata-rata pembelian 83% sampai 85% hingga akhir 2019, dan meningkat 87% pada 2020” jelas Ferry.

Sementara untuk pasokan, Ferry berekspektasi pada tiga tahun ke depan dengan total 59,968 unit apartemen ada pertumbuhan 32% dari pasokan yang ada. Hal ini mengaku pada Jakarta menjadi provinsi terpadat di Indonesia hingga membuat pengembang terus membangun proyek mereka. Baik melalui joint venture (JV) ataupun kerjasama dengan pemilik lahan ataupun pengembang asing.

Sementara itu untuk penyewaan, Ferry menyebut kuartal I tahun 2018 ini sudah bertumbuh 1,7% di area CBD dan 2,5% di Jakarta Selatan. Dengan penawaran di masa depan dan lemahnya permintaan, Colliers memprediksikan penyewaan apartemen akan tertekan. Ferry menyebut, Colliers memprediksikan rata-rata penyewaan hanya akan bertumbuh 1,5% sampai 2,5% saja dalam tiga tahun ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper