Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengembang Andalkan Pembeli Investor

Pembeli unit apartemen ataupun perumahan Synshesis Residence Kemang masih seimbang antara investor dan end-user sehingga pengembang masih bisa mengandalkan investor untuk menuntaskan penjualan.
Synthesis Development Fianty/Iistimewa
Synthesis Development Fianty/Iistimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Pembeli unit apartemen ataupun perumahan Synshesis Residence Kemang masih seimbang antara investor dan end-user sehingga pengembang masih bisa mengandalkan investor untuk menuntaskan penjualan.

President Director Synthesis Development, Budi Yanto Lusli mengatakan penjualan Synthesis Residences Kemang 50% untuk end-user, dan 50% sisanya untuk investor. Budi berpendapat, karakter dari end-user dalam pembelian properti kerap kali kalah cepat dengan investor.

“Karakter home buyer, yaitu hati-hati dan lebih lama mengambil keputusan. Justru yang semangat itu investor, dia sudah terbiasa investasi,” jelas Budi, Selasa malam (5/6/2018).

Oleh sebab itu, perusahaan memutuskan tidak perlu membatasi peruntukan end-user ataupun investor. Sebagai informasi, total dua kamar pada dua tower Synthesis Residences Kemang sekitar 700 unit. Tahun depan, Synthesis berencana meluncurkan tower ketiga dengan total sekitar 500 unit.

“Sudah 60% lebih dari 700 itu sudah terjual. Selanjutnya 500 unit, total luas lahan semua itu 2 hektare,” sambungnya.

Dia mengatakan, segmentasi untuk tower ketiga masih sama dengan tower I dan tower II. Dia menegaskan, proyek Synthesis Residences Kemang memiliki keunikan karena ukuran dan harganya terjangkau. Misalnya, Synthesis Development merencanakan pembangunan 90% rasio parkir dari total lahan yang dibangun.

Sebelumnya, Senior Director Ciputra Group Artadinata Djangkar mengatakan tahun ini perusahaan fokus memasarkan New Town Tower II seharga Rp1,1 miliar per unit. Dia berharap, sampai akhir 2018, New Town Tower II juga bisa terserap 60%. Sisanya, 40% bisa diselesaikan sampai 2019.

“Biasanya di CBD ini harganya Rp5 miliar. Namun kita berkaca dari negara lain, di kota-kota besar itu masih ada kok apartemen yang terjangkau untuk pekerja,” kata Artadinata.

Dia optimistis proyek ini akan laku terjual bagi generasi pekerja muda di Jakarta. Selain itu, tahun politik tidak menjadi isu yang akan menakutkan bagi para end user atau first home buyer. Pasalnya, angka kebutuhan terhadap properti terbilang cukup tinggi khususnya untuk pembeli yang akan menghuni, bukan investor.

“Total investasi New Town II ini sekitar Rp750 miliar. Launchingnya sekitar September, mudah-mudahan,” ujar Artadinata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper