Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Para Pengembang Harus Kerja Sama Wujudkan Grand Jakarta

Guna merealisasikan Grand Jakarta, PT Hanson International diminta untuk menjalin kerjasama dengan sesama pengembang khususnya yang berada di Serpong sampai Maja.
Properti di Jakarta/Reuters-Darren Whiteside
Properti di Jakarta/Reuters-Darren Whiteside

Bisnis.com, JAKARTA -- Guna merealisasikan Grand Jakarta, PT Hanson International diminta untuk menjalin kerjasama dengan sesama pengembang khususnya yang berada di Serpong sampai Maja.

Vice President Coldwell Banker Dani Indra Bhatara mengatakan, saat ini sudah punya sekitar 4.000 hektare di daerah terkait. Jadi masih cukup panjang jika mau mengembangkan sampai 15.000 hektare. Saat ini pihak Hanson sudah bekerjasama dengan beberapa pengembang seperti Ciputra di Maja dan Century Properties di Millenium City.

Dani mengakui tak mudah untuk mengembangkan hingga 15.000 hektare karena sebagian lahan telah dikuasai oleh pengembang besar juga. Dia menyarankan, pendekatan yang saat ini dilakukan adalah mengembangkan masing-masing area dengan sistem kerjasama. Sehingga masing-masing kawasan dapat berkembang sendiri dengan target dan keunggulan masing-masing.

"Ini memang akan lebih cepat berkembang dibanding semua dikembangkan sendiri," tutur Dani kepada Bisnis, Selasa (14/8/2018).

Selain itu jika pengembangan perumahan perumahan saling terkoneksi melalui jalan tol atau jalur kereta api akan sangat memungkinkan terwujud.

Dani menambahkan, jika kawasan Parung Panjang hingga Maja dikembangkan secara bersamaan dan dengan konsep yang baik serta direspon dengan baik, maka kawasan tersebut akan menjadi kawasan yang dilirik' oleh konsumen dan investor.

Tidak hanya pengembangan oleh Hanson International saja, namun pengembang lain akan ikut terimbas. Area tersebut menjadi menarik baik karena akan banyak infrastruktur yang dibangun, fasilitas, amenities, hingga kawasan menjadi menarik karena promosi bersama. Seperti kawasan Serpong 10 tahun lalu.

"Luas 15.000 hektare memang tak mudah. BSD sana dari 6000 hektare, mungkin sudah 50% yang dikembangkan dalam waktu 30 tahunan," jelas Dani.

Dia tak menampik bahwa di BSD saja tentu masih punya cukup banyak bank tanah yang akan dikembangkan. Belum lagi pengembang-pengembang seperti Agung Podomoro, Summarecon, Intiland, yang sudah punya bank tanah disana.

"Jadi perjalanan masih panjang kalau mau menuju 15.000 hektare, dan dikembangkan secara bersamaan," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper