Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Turun, Kepuasan Masyarakat terhadap Pemerintah

Optimisme terhadap iklim properti nasional ternyata tidak dibarengi dengan kepuasan pencari properti terhadap upaya pemerintah dalam menjaga harga properti tetap terjangkau.
Perumahan sederhana di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat./Antara-Raisan Al-Farisi
Perumahan sederhana di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat./Antara-Raisan Al-Farisi

Bisnis.com, JAKARTA - Optimisme terhadap iklim properti nasional ternyata tidak dibarengi dengan kepuasan pencari properti terhadap upaya pemerintah dalam menjaga harga properti tetap terjangkau. 

Menurut Rumah.com Property Affordability Sentiment Index semester I/2018, sebanyak 47%  responden merasa puas, 43% merasa tidak puas, dan 12% menjawab tidak tahu. 

Angka kepuasan ini menurun jika dibandingkan hasil survei setahun sebelumnya, di mana sebanyak 54% merasa puas dan 37% tidak puas serta 9% menajwab tidak tahu.

Ike Hamdan, Head of Marketing Rumah.com mengatakan pencati properti masih menunggu kebijakan dan pembiayaan terkait perumahan yang belum maksimal.

Dia melanjutkan sememtara itu tekait iklim pasar properti nasional, sspek jangka panjang masih menjadi faktor utama yang menjaga optimisme ini.

Survei Rumah.com Property Affordability Sentiment Index H2-2018 menunjukkan bahwa sebanyak 66% responden merasa puas dengan iklim properti saat ini. Angka ini sedikit menurun dibandingkan semester sebelumnya, sebesar 67%, namun meningkat sebanyak 4% dibanding semester yang sama satu tahun sebelumnya.

Kepuasan terhadap iklim properti ini mayoritas didasarkan pada faktor kenaikan harga properti yang stabil serta apresiasi terhadap kenaikan harga properti jangka panjang. Faktor ini diamini oleh 69% responden. Sementara 18% responden yang merasa tidak puas, mengungkapkan faktor kenaikan harga properti sebagai penyebabnya. Alasan lainnya adalah uang muka yang terlalu tinggi.

"Faktor kenaikan harga memang selalu dipandang dari dua sisi. Bagi mereka yang optimistis, mereka melihatnya sebagai peluang investasi di masa depan, sementara mereka yang pesimistis, ini disebabkan keraguan terhadap kemampuan finansial mereka," ujar Ike Minggu (16/9/2018).

Ike menambahkan bahwa mereka yang belum yakin dengan kemampuan kemungkinan adalah mereka yang masih awam atau kurang informasi. Padahal, saat ini pasar properti sedang berpihak kepada pembeli. Misalnya,

Pemerintah melonggarkan aturan uang muka. Jika dulu dibatasi sebesar minimal 15%, sekarang Pemerintah membebaskan aturan tersebut. Banyak pengembang yang menawarkan uang muka hingga serendah 5% bahkan tanpa uang muka.

Rumah.com, lanjut Ike, memiliki sejumlah fitur yang membantu para pencari properti untuk menemukan properti yang ideal berdasarkan kemampuan, lokasi, dan fasilitas umum yang diperlukan. 

Dari program besutan Rumah.com seeperti DealJuara, Ike menyebut ada hasil cukup besar yang dirasakan, yaitu 20-30 data calon konsumen potensial dalam satu hari. Bahkan dalam waktu dekat, beberapa konsumen sudah siap melakukan KPR.

Menurut Ike beberapa program perumahan dari pengembang mesti dikemas dengan menarik.

Disiplin Mengelola Dana

Sementara itu dari sisi pengembang, PT MGM Propertindo menganggap bahwa perlambatan ekonomi bukan sebagai kendala dalam ikilm bisni ini. Sebaliknya komitmen dan janji kepada konsumen merupakan motivasi kuat bagi mereka untuk menyelesaikan pembangunan. Selain itu disiplin mengelola pendanaan adalah kuncinya.

"Kami memegang komitmen kepada konsumen. Tidak boleh ingkar janji. Karena konsumen, kami terpacu untuk menyelesaikan proyek ini. Konsumen disiplin membayar cicilan, kami juga disiplin mengelola dana. Itu kuncinya," tutur Lukas.

Sehingga ,lanjut dia, MGM tetap akan berekspansi untuk proyek apartemen selanjutnya di kawasan Grogol Jakarta Barat.

Proyek apartemen di kawasan Grogol tersebut akan dibangun 900 hingga 1.000 unit dengan harga perdana berkisar Rp300 hingga Rp500 jutaan.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper