Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Riau Fokuskan Peremajaan Perkebunan dan Tumpang Sari

Dinas Perkebunan Provinsi Riau akan memfokuskan peremajaan tanaman dan tumpang sari pada tahun ini sesuai dengan hasil Rapat Koordinasi Teknis Pembangunan Perkebunan 2014.

Bisnis.com, PEKANBARU—Dinas Perkebunan Provinsi Riau akan memfokuskan peremajaan tanaman dan tumpang sari pada tahun ini sesuai dengan hasil Rapat Koordinasi Teknis Pembangunan Perkebunan 2014.

Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau Zulher mengatakan rakor tersebut membahas mengenai potensi ekonomi masyarakat di daerah dalam rangka membangun perkebunan, baik dari dana APBD maupun APBN.

“Peremajaan perkebunan untuk semua komoditas terutama karet dan kelapa sawit yang tidak produktif menjadi fokus kami tahun ini. Selain itu memperkuat pembangunan perkebunan untuk mewujudkan visi-misi Provinsi Riau,” kata Zulher kepada Bisnis, Senin (31/3/2014).

Dia memaparkan luas semua tanaman tua/rusak yang harus diremajakan hingga 2014 mencapai 221.716 hektare. Rinciannya, tanaman kelapa sawit 10.247 hektare, kelapa 112.758 hektare, karet 84.883 hektare, sagu, 8.624 hektare, kakao, 1.127 hektare, dan tanaman lain 4.077 hektare.

Pihaknya hanya memberikan bantuan berupa bibit, pupuk, herbisida, dan biaya pengolahan lahan pada tahun pertama atau P0. Bantuan tersebut menggunakan APBN dan APBD 2014.

Menurutnya, pada periode tersebut berisiko tinggi tanpa ada pendampingan dari dinas. Selanjutnya, pembiayaan bisa dibantu dengan kredit dari pihak perbankan guna mendukung peremajaan kebun tersebut.

Selain itu, Zulher menuturkan implementasi tumpang sari lahan seluas 250 hektare pada tahun ini untuk meningkatkan pendapatan petani. Nantinya, lahan tanaman kelapa sawit atau karet akan diselingi kenaf, kopi, atau karet.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor :

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper