Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PILPRES 2014: Hatta Rajasa Masih 'Menghilang', Pecah dengan Prabowo?

Calon wakil presiden Hatta Rajasa belum juga memberikan pernyataan politiknya kepada publik sejak capres Prabowo Subianto menyatakan menarik diri dari proses Pilpres 2014, Selasa (22/7/2014).
Hatta Rajasa belum beri pernyataan politik. Pecah dengan Prabowo?/Bisnis
Hatta Rajasa belum beri pernyataan politik. Pecah dengan Prabowo?/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA--Calon wakil presiden Hatta Rajasa belum juga memberikan pernyataan politiknya kepada publik sejak capres Prabowo Subianto menyatakan menarik diri dari proses Pilpres 2014, Selasa (22/7/2014).

Meskipun para petinggi Partai Amanat Nasional (PAN)  telah mengatakan Hatta akan bersuara pada saatnya nanti, namun hingga Kamis (23/7/2014), yang bersangkutan belum juga muncul.

Sejak Selasa wartawan sudah berupaya menemui Hatta baik di Rumah Polonia, DPP PAN, maupun kediaman pribadi Hatta, tetapi Hatta belum juga menampakkan dirinya.

Menurut salah seorang petugas jaga di rumah Hatta, di Fatmawati Golf Mansion, Jakarta, mantan Menteri Koordinator Perekonomian itu hingga Kamis siang masih berkegiatan di dalam rumah bersama keluarganya.

"Ada di dalam (rumah), pokoknya sehat kok," ujar petugas tersebut seperti dikutip Antara.

TETAP SEMANGAT

Tapi, Bisnis berhasil mengontak Hatta Rajasa melalui pesan singkat, siang ini.. 

Tanpa menginformasikan sedang berada di mana, Hatta  mengaku tetap semangat meskipun dinyatakan kalah dari pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla oleh Komisi Pemilihan Umum dalam Pilpres 2014.

“Kabar baik, dan tetap semangat,” katanya.

Hatta yang biasanya kerap muncul, tidak menunjukkan diri ke publik sejak pasangannya, capres Prabowo Subianto, menyatakan menarik diri dari proses Pilpres menjelang pengumuman hasil rekapitulasi suara oleh KPU, Selasa (22/7/2014) pukul 14.00 WIB.

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini sempat berniat menggelar konferensi pers 2 jam sesudah pernyataan Prabowo.

Dia ingin menyampaikan pernyataan berkaitan dengan perkembangan Pilpres di Rumah PAN, Jl. TB Simatupang 88, Jakarta Selatan.

Namun, rencana itu mendadak dibatalkan tanpa alasan. Hingga kini, publik tidak mengetahui di mana keberadaan besan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu.

“Salam buat kawan-kawan,” ujar Hatta menutup pesan singkat.

Wakil Ketua Umum PAN Drajad Wibowo sebelumnya mengungkapkan, bahwa Hatta sedang melakukan tugas lain sehingga tidak dapat mendampingi Prabowo saat menyatakan sikap menarik diri dari Pilpres.

Drajad mengatakan bahwa PAN masih sejalan dengan koalisi merah putih. Dia juga menekankan bahwa Hatta bersedia menandatangani laporan gugatan di Mahkamah Konstitusi (MK).

Pada Selasa (22/7/2014)  KPU menetapkan pasangan Jokowi dan Jusuf Kalla sebagai pemenang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014.

Jokowi-JK  unggul atas pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa berdasarkan perolehan rekapitulasi suara pilpres tingkat nasional.

Sebelum penetapan oleh KPU itu, Prabowo secara terpisah menyatakan menarik diri dari proses pilpres, karena merasa pilpres kali ini diliputi kecurangan yang masif, dan sistematis.

Akan tetapi, Prabowo tidak didampingi Hatta Rajasa dalam menyampaikan pernyataan tersebut.

Seperti diberitakan Bisnis sebelumnya,  Anggota Tim Pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Ahmad Yani mengatakan pihaknya akan menempuh jalur hukum melalui Mahkamah Konstitusi (MK), untuk menggugat proses pelaksanaan Pilpres 2014 yang dinilai banyak terjadi kecurangan.

"Langkah hukum jelas kita ke MK, MK kan instrumen yang tersedia. Kita komplain masalah dari mulai tahapan-tahapan pilpres," kata Ahmad Yani di Rumah Polonia, Jakarta, Rabu (23/7/2014).

Yani mengatakan waktu pengajuan gugatan melalui MK terbatas maksimal tiga hari pasca-pengumuman rekapitulasi tingkat nasional oleh KPU Pusat. Jika melebihi waktu itu maka pengajuan gugatan tidak lagi memiliki legitimasi.

"Intinya sekarang kita segera tempuh langkah hukum dulu ke MK. Sekarang tim sedang mencari (temuan lain), kalau benar penyelenggara pemilu ada yang bermain kan ada DKPP. Pokoknya kita ingin diklarifikasi ini semua,"  tegasnya.

Di sisi lain kata Yani, pihaknya juga akan menempuh langkah politik melalui Komisi II DPR  yakni dengan melakukan rapat dengar pendapat bersama KPU RI, untuk mendapatkan penjelasan terkait proses pilpres.

"KPU kan mitra Komisi II DPR. Mungkin nanti akan dilakukan RDP (rapat dengar pendapat),"  tutur Yani.

BACA JUGA:

o RUPIAH MELEMAH (24/7): Investor Waspadai Potensi Gugatan Prabowo

o JOKOWI PRESIDEN TERPILIH: Tanpa Hatta Rajasa, Upaya Prabowo ke MK Bakal Sia-Sia

o  JOKOWI PRESIDEN TERPILIH: Prabowo Terancam Kehilangan Legal Standing

JOKOWI PRESIDEN TERPILIH: Sikap Prabowo Baru Pertama Kalinya Terjadi di Indonesia

o LEGAL STANDING PRABOWO: Mahendradatta Jawab Tudingan Todung Mulya Lubis

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ismail Fahmi
Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper