Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KRISIS GAZA: Hari Ini, Israel Stop Serangan Selama 12 Jam

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kepada Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry, bahwa Israel akan memulai jeda 12 jam permusuhan Gaza dimulai pukul 07.00 waktu setempat (04.00 GMT) Sabtu (26/7/2014).
Gaza porakporanda diserang Israel. Hari ini Israel stop permusuhan selama 12 dengan Hamas,
Gaza porakporanda diserang Israel. Hari ini Israel stop permusuhan selama 12 dengan Hamas,

Bisnis.com, KAIRO--Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kepada Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry, bahwa Israel akan memulai jeda 12 jam permusuhan Gaza dimulai pukul 07.00 waktu setempat (04.00 GMT) Sabtu (26/7/2014).

Pejabat AS,  yang berbicara kepada wartawan dengan syarat tak disebut namanya, membuat komentar tersebut  ketika ditanya tentang pernyataan Kerry sebelumnya mengenai sikap Netanyahu di konferensi pers di Kairo.

Seorang pejabat Hamas sebelumnya mengatakan kepada AFP Sabtu bahwa kelompoknya akan mengamati gencatan senjata Gaza 12 jam mulai (Sabtu) pagi ini.

"Ada konsensus nasional mengenai gencatan senjata kemanusiaan ... selama 12 jam pada Sabtu, 08.00-20.00 waktu setempat, (0500-1700 GMT)," kata Juru Bicara Hamas, Sami Abu Zukhri.

Seorang pejabat Amerika Serikat mengatakan Jumat (25/7/2014)  malam bahwa Israel juga telah memutuskan gencatan senjata Gaza 12 jam secara sepihak mulai dari pukul 07.00 Sabtu pagi.

Belum ada komentar resmi dari Israel, tetapi surat kabar Haaretz mengutip seorang pejabat senior negara Yahudi yang tidak disebutkan namanya mengkonfirmasikan mulai pukul 07.00 negaranya melakukan gencatan senjata itu.

Israel Jumat menolak usulan gencatan senjata Gaza yang disampaikan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry itu, kata televisi publik Israel.

"Kabinet keamanan dengan suara bulat menolak usulan gencatan senjata Kerry, sebagai sikap," kata Channel 1, dan menambahkan bahwa para menteri Israel akan terus membahasnya.

Sebelumnya, Hamas Rabu menolak gencatan senjata usulan Mesir untuk mengakhiri 16 hari pertempuran mematikan dengan Israel kecuali jika blokade terhadap Jalur Gaza dicabut, kata ketua gerakan itu, Khaled Meshaal, di Doha.

"Kami menolak hari ini ... dan akan menolak di masa depan" gencatan senjata sebelum ada perundingan mengenai tuntutan Hamas, yang mencakup pencabutan bertahun-tahun blokade terhadap daerah kantong Palestina itu, kata Meshaal kepada wartawan.

Pencabutan blokade delapan tahun adalah permintaan utama Hamas yang juga ingin pembukaan perbatasan Rafah dengan Mesir dan pembebasan para tahanan oleh Israel.

Saat seruan-seruan internasional untuk mengakhiri pertempuran di Gaza, Meshaal bersikeras bahwa gerakan Islam Hamas "menyambut semua upaya untuk mengakhiri agresi" dan "tidak keberatan" untuk mediasi oleh pihak manapun, termasuk Mesir.

"Tetapi kami tidak akan menerima prakarsa yang tidak mencabut blokade pada rakyat kami dan yang tidak menghormati pengorbanan mereka. Mari kita setujui tuntutan kami, dan kami akan setuju pada gencatan senjata," kata Meshaal.

BANJIRI JALANAN

Perwakilan militer Israel menegaskan pihaknya bakal menahan tembakan selama 12 jam ke depan, sekaligus terus beruapa mencari terowongan-terowongan yang digunakan oleh militant Hamas di Gaza.

“Semua faksi Palestina akan mematuhi kesepakatan gencatan senjata dengan Israel,” tutur juru bicara Hamas, kelompok yang mendominasi Gaza, Sabtu (26/7/2014).

Beberapa menit setelah gencatan senjata diumumkan, ratusan masyarakat Palestina membanjiri jalanan.

Ada yang mengecek kerusakan di rumah yang ditinggalinya akibat serangan jet Israel sedangkan sisanya mengantri di depan bank untuk mengambil uang dan membeli cadangan makanan.

Peperangan antara Israel dan Palestina selama 99 hari ini telah menewaskan warga sipil sebanyak 883, kebanyakan di antaranya adalah anak-anak dan perempuan.

Sementara itu, pihak Israel juga melaporkan 2 tentaranya tewas di Gaza, menambah korban tewas mencapai 37 tentara.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ismail Fahmi
Editor : Ismail Fahmi
Sumber : Reuters/Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper