Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sanksi Impor Rusia: Petani Belanda Buang Berton-ton Tomat, Pir, dan Apel

Para petani di Belanda terpaksa harus membuang berton-ton tomat, pir dan apel pada Rabu (27/8/2014) setelah mereka mendaftar untuk mendapatkan kompensasi atas anjloknya harga akibat sanksi Rusia terhadap impor pangan dari Barat.
Ilustrasi/abc.net.au
Ilustrasi/abc.net.au

Bisnis.com, AMSTERDAM -- Sanksi ekonomi yang ditimpakan Amerika Serikat dan Uni Eropa ternyata berdampak buruk bagi para petani Belanda.

Para petani di Belanda terpaksa harus membuang berton-ton tomat, pir dan apel pada Rabu (27/8/2014) setelah mereka mendaftar untuk mendapatkan kompensasi atas anjloknya harga akibat sanksi Rusia terhadap impor pangan dari Barat, kata pejabat setempat.

Sekitar 45 petani besar mendaftar untuk kompensasi Uni Eropa dengan Netherlands Enterprise Agency yang mengkoordinasi program Belanda.

Dalam program itu kelebihan pasokan dari petani bisa disumbangkan untuk amal atau dihancurkan.

Belanda yang merupakan eksportir terbesar dunia untuk produk-produk pertanian, menjual sayur-sayuran, buah dan produk-produk makanan senilai ratusan juta euro ke Rusia setiap tahun.

Kantor statistik Belanda memperkirakan sektor pertanian negara tersebut akan merugi sekitar 300 juta euro tahun ini, mengingat 10 persen dari ekspor sayur, buah dan daging Belanda ditujukan ke Rusia.

Rabu ini merupakan hari pertama bagi petani Belanda untuk mendaftar dalam program kompensasi, dan produk mereka bisa dihancurkan atau disumbangkan ke Bank Makanan, sebuah badan amal yang memasok makanan bagi 35 ribu warga Belanda yang membutuhkan.

"Kami berbicara mengenai sejumlah besar buah dan sayur," kata Michel van der Maas, jurubicara Netherlands Enterprise Agency dan mengatakan bahwa jumlah pasti belum diketahui. "Tapi ini bisa berton-ton," lanjutnya.

"Sebagian besar produk itu dibawa ke pabrik penghancur, daripada disalurkan ke Bank Makanan," katanya.

"Tidak banyak produsen yang tertarik untuk menyumbangkannya bagi amal," katanya.

Produksi murah

Uni Eropa dan Washington memberlakukan sanksi menyusul ditembak jatuhnya pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH17 pada 17 Juli, diduga oleh pemberontak pro-Rusia di wilayah timur Ukraina.

Insiden tersebut terutama sangat berarti bagi Belanda mengingat dua pertiga dari 298 korban merupakan warga negara Belanda.

Sanksi tersebut mengakibatkan pasar Eropa dibanjiri produk berharga murah, dan sebelumnya juga sudah tertekan akibat melimpahnya panen musim panas.

Harga-harga produk ekspor utama seperti apel, pir, tomat dan lada anjlok hingga lebih dari 50 persen namun kembali stabil dalam beberapa hari terakhir karena cuaca buruk.

Beberapa ton tomat diperkirakan akan disalurkan ke Bank Makanan, kata seorang anggota dewan Monny Querido.

"Ini semua dimulai dengan tragedi ditembaknya pesawat MH17... namun itu menjadi berita baik bagi klien Bank Makanan, yang akan mendapatkan lebih banyak buah dan sayur," kata Querido dalam sebuah wawancara.

"Kami memperkirakan muatan pertama berisi ribuan kilo tomat akan tiba hari ini."

Kompensasi bagi petani Belanda akan mencapai 125 juta euro yang berasal dari Komisi UE untuk dana Kebijakan Pertanian.

Secara terpisah, pemerintah Belanda mengatakan akan menekan biaya logistik dengan mengirimkan kelebihan produk tersebut ke delapan pusat distribusi Bank Makanan di seluruh Belanda.

Para petani akan mendapat kompensasi jika harga produk mereka jatuh hingga di bawah batas yang ditetapkan oleh UE.

Dewan Keamanan Belanda diperkirakan merilis hasil penyelidikan atas tragedi MH17 pekan depan, namun tidak akan menetapkan siapa yang bersalah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Saeno
Sumber : Antara/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper