Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKONOMI CHINA: PMI Melemah, Target Pertumbuhan Terancam

Indeks Manufaktur China (PMI) melemah sekaligus mengindikasikan pemerintah pusat akan meningkatkan stimulus untuk memenuhi target pertumbuhan sebesar 7,5% tahun ini.
 Manufaktur China/Reuters
Manufaktur China/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA—Indeks Manufaktur China (PMI) melemah sekaligus mengindikasikan pemerintah pusat akan meningkatkan stimulus untuk memenuhi target pertumbuhan sebesar 7,5% tahun ini.

PMI tercatat 51,1 selama Agustus, menurut Biro Statistik Nasional China sebagaimana dikutip Bloomberg, Senin (1/9/2014). Sejumlah analis memperkirakan angka itu sebesar 51,2  meski pada Juli berada di posisi 51,7 sesuai hasil survei Bloomberg News. Angka 50 mengindikasikan terjadinya pertumbuhan.

Laporan itu keluar menyusul munculnya perkiraan penurunan sementara selama Agustus dan kredit yang lebih rendah dari dugaan. Begitu juga untuk sektor produksi dan investasi yang menunjukkan ekonomi tengah mengalami momentum yang kurang bergairah.

Penurunan sektor manufaktur muncul setelah pasar properti lesu sehingga menambah tekanan bahwa  pemerintah harus mengeluarkan kebijakan stimulus.

“Tekanan pelemahan pada ekonomi merupakan bukti yang terlihat sejak Juli,” ujar Shen Jianguang, ekonom kepala Asia pada Mizuho Securities Asia Ltd.

Menurutnya, pemulihanyang terjadi pada triwulan kedua bisa diartikan karena adanya stimulus seperti investasi pada sektor perkeretaapian dan konstruksi perumahan rakyat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nurbaiti
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper