Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JOKOWI DIKRITIK: Pengamat Minta Jokowi Tak Sembarang Bicara Di Luar Otoritasnya

Pengamat Politik mengkritik Presiden terpilih Joko Widodo yang banyak komentar tentang pembentukan koalisi.
Jokowi menyampaikan visi dan misinya dalam Debat Capres 2014 putaran ketiga di Jakarta, Minggu (22/6/2014)./Antara-Widodo S. Jusuf
Jokowi menyampaikan visi dan misinya dalam Debat Capres 2014 putaran ketiga di Jakarta, Minggu (22/6/2014)./Antara-Widodo S. Jusuf

Bisnis.com, JAKARTA - Pengamat Politik Charta Politika Yunarta Wijaya mengkritik Presiden terpilih Joko Widodo yang banyak komentar tentang pembentukan koalisi.

Ia secara pribadi mendorong Jokowi lebih banyak bicara kabinet karena itu wilayah otoritasnya.

"Kalau Jokowi bicara pembentukan koalisi ditakutkan Jokowi akan menghabiskan energi dalam hal politik praktis dan itu menjebak dirinya sendiri dalam janji-janji kepada masyarakat," katanya saat dihubungi Bisnis.com, Minggu (21/9/2014).

Sebelumnya Jokowi berkomentar tentang kemungkinan dua partai politik koalisi Merah Putih PAN dan PPP yang memberikan sinyal akan bergabung dalam kolisi pemerintah.

Bahkan Jokowi mengatakan prosesnya sudah mencapai level 80% karena tokoh kedua partai hadir dalam rakernas IV PDI Perjuangan.

Yunarta mengingatkan Jokowi sejak awal dalam kampanye menyampaikan kabinetnya berasal dari profesional, tetapi dalam pengumuman kementerian pada awal pekan lalu kenyataannya ada 34 kementerian dengan komposisi 18 menteri profesional murni dan 16 profesional partai.

"Apa gunanya sebuah pernyataan sudah delapan puluh persen, dilihat dari sisi otoritas bukan Jokowi," kata Yunarta.

Secara praktis, lanjut Yunarta, pernyataan itu membuka rahasia panggung belakang sehingga tidak cukup bijak dilakukan oleh Jokowi.

Dikhawatirkan kejadian sama terjadi seperti awal pemilu presiden saat PAN dan Demokrat akan merapat justru sikapnya berubah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akhirul Anwar
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper