Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Tetap Dominan di Jawa

Investasi yang masuk ke Indonesia pada triwulan II/2014 mayoritas dialokasikan di pulau Jawa. Adapun lima wilayah dengan kucuran kapital terbesar adalah Jawa Barat , DKI Jakarta, Jawa Timur, Banten, dan Kalimantan Timur.

Bisnis.com, JAKARTA— Investasi yang masuk ke Indonesia pada triwulan II/2014 mayoritas dialokasikan di pulau Jawa. Adapun lima wilayah dengan kucuran kapital terbesar adalah Jawa Barat , DKI Jakarta, Jawa Timur, Banten, dan Kalimantan Timur.

Staf Khusus Menteri Perindustrian Bidang Industri dan Hubungan Antar Lembaga Erna Zetha mengatakan penghambat utama aliran investasi ke wilayah di luar pulau Jawa pada umumnya ketersediaan infastruktur.

“Tapi tidak semata infrastruktur tetapi juga kepastian pasar dan pemasaran mengingat konsumen sebagian besar ada di Jawa,” tuturnya saat dihubungi Bisnis, Selasa (26/8/2014).

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat pada triwulan kedua tahun ini sekitar 59,5% (Rp69,1 triliun) investasi masuk ke Pulau Jawa (Rp69,1 triliun), sedangkan di luar Jawa 40,5% (Rp47,1 triliun). Pada semester I/2014 yang masuk ke Jawa 58,8% (Rp131,1 triliun), adapun 41,2% (Rp91,7 triliun) mengalir ke wilayah lain.

Perinciannya a.l. di Jawa Barat senilai Rp17,8 triliun (15,3%), DKI Jakarta Rp17,8 triliun (15,3%), Jawa Timur Rp17,2 triliun (14,8%), Banten Rp10 triliun (8,6%), Kalimantan Timur Rp13 triliun (11,2%), dan 34,8% masuk ke wilayah lain senilai total Rp40,4 triliun.

Nilai investasi maupun persentase tersebut mencakup Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA) pada triwulan II/2014. Wilayah yang mendapat kucuran PMDN terbanyak adalah Jawa Timur Rp10,5 triliun, sedangkan PMA ialah DKI Jakarta US$1,7 miliar.

Erna berpendapat sedikitnya ada 10 wilayah di luar Pulau Jawa yang potensial untuk menjadi tempat penanaman modal. Wilayah yang dimaksud ialah Papua Barat (Teluk Bintuni), Mimika, Pulau Morotai, Halmahera, Takalar, Makassar, Palu, Morowali, Bitung, dan Pontianak.

“Hambatan (investasi di luar Jawa) juga terkait ketersediaan sumber daya manusia yang kompeten,” ucapnya.

Nilai investasi yang masuk ke Tanah Jawa pada triwulan II/2014 memang lebih tinggi daripada periode yang sama tahun lalu Rp60,9 triliun. Kendati demikian porsi yang dikuasai justru turun, pada triwulan I/2013 Jawa menguasai 61% tetapi pada tahun ini 59,5%.

Tren tersebut tidak berlaku secara keseluruhan untuk periode semesteran. Selama enam bulan pertama tahun lalu Rp109,5 triliun (56,8%) investasi masuk ke Jawa. Persentase maupun nilai pada semester I/2013 ini tetap lebih kecil daripada semester I/2014.

Sejalan dengan itu aliran investasi yang masuk ke wilayah selain Pulau Jawa pada triwulan II/2013 sebesar 39% sama dengan Rp38,9 triliun. Untuk semester I/2013 porsi investasi di luar Jawa 43,2% setara Rp83,3 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : News Editor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper