Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ISIS Kelompok Teroris Terkaya Di Dunia

Daulah Islam (atau juga dikenal dengan nama ISIS) telah menjadi kelompok teroris terkaya di dunia dengan pendapatan mencapai puluhan juta dolar AS per bulan dari penjualan minyak mentah di pasar gelap, kata sejumlah pejabat Amerika Serikat pada Kamis.
Pasukan tentara ISIS./www.mtv.com
Pasukan tentara ISIS./www.mtv.com

Bisnis.com, WASHINGTON -  Daulah Islam (atau juga dikenal dengan nama ISIS) telah menjadi kelompok teroris terkaya di dunia dengan pendapatan mencapai puluhan juta dolar AS per bulan dari penjualan minyak mentah di pasar gelap, kata sejumlah pejabat Amerika Serikat pada Kamis (23/10/2014).

"Daulah Islam mendapatkan setidaknya US$1  juta  per hari dari minyak mentah yang didapat di Suriah dan Irak," kata David Cohen, pejabat Kementerian Keuangan Amerika Serikat yang mengurusi informasi intelejen sumber finansial terorisme.

Selain dari minyak mentah, Daulah Islam juga memperoleh sumber keuangan dari penarikan pajak warga di wilayah yang dikuasainya dan juga dari uang tebusan tawanan.

Karena diversifikasi sumber pendapatan itulah Amerika Serikat kesulitan untuk menghambat aliran dana ke kelompok Daulah Islam. "ISIS adalah organisasi teroris dengan sistem keuangan terbaik yang pernah kami hadapi," kata Cohen.

Sementara itu, Marwan Muasher, wakil kepala organisasi Carnegie Endowment for International Peace, mengatakan  Daulah Islam saat ini "dinilai sebagai organisasi teroris paling kaya dengan sistem finansial paling rumit di dunia." Tidak seperti Al Qaeda, Daulah Islam tidak mendapatkan uang dari sumbangan sukarela orang-orang kaya di negara-negara Arab.

Kelompok tersebut mampu menjual 50.000 barel minyak mentah per hari dan dijual "dengan harga jauh di bawah pasaran kepada para perantara--beberapa di antaranya dari Turki--untuk kemudian dijual kembali." Pembeli minyak mentah milik Daulah Islam juga berasal dari pihak yang menjadi musuh di medan peperangan. Salah satunya adalah pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad."

Pada tahun ini, ISIS juga memperoleh US$20 juta  dari hasil tebusan para tawanan. Selain itu, mereka juga menarik pajak dari pengusaha lokal melalui "jaringan pemerasan yang rumit." Salah satu upaya Amerika Serikat memotong aliran dana ke Daulah Islam adalah melalui kerja sama dengan pemerintah Turki untuk menghentikan penyelundupan minyak mentah.

"Para perantara, perusahaan pengolah, perusahaan transportasi dan semua pihak lain yang terlibat dalam perdagangan minyak ISIS harus tahu  kami tengah bekerja keras mengidentifikasi mereka. Kami juga mempunyai cara untuk menghentikan mereka," kata Cohen.

"Mereka akan kesulitan menemukan bank yang mau memproses dan menyimpan uang hasil perdagangan minyak gelap," kata dia.

Meskipun kaya raya, Cohen berkeyakinan  dana yang dipunyai Daulah Islam masih belum cukup untuk menjalankan layanan pemerintahan dasar di wilayah Irak yang mereka kuasai.

"Anggaran resmi pemerintah Irak bagi provinsi-provinsi yang dikuasai ISIS pada tahun ini lebih dari dua milyar dolar AS," kata dia sambil menambahkan bahwa sudah ada laporan kelangkaan air dan listrik. (Antara/AFP)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper