Bisnis.com, JAKARTA-- Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie sangat menyayangkan bentrokan yang telah terjadi antar Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) di DPP Partai Golkar pada saat persiapan Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar.
Menurut pria yang akrab disapa Ical tersebut ada pihak-pihak tertentu di internal Partai Golkar yang ingin memaksakan kehendaknya, sehingga melakukan cara-cara kekerasan untuk mencapai kehendaknya.
"Saya menyesalkan bahwa dalam zaman alam demokrasi seperti sekarang ini, maka ada pihak-pihak yang ingin memaksakan kehendak dan melakukan kekerasan," tutur Ical dalam konferensi persnya di Bakrie Tower Jakarta, Selasa (25/11).
Selain itu, Ical juga mengimbau kepada semua kader Partai Golkar untuk tidak melakukan kekerasan fisik jika ingin memaksakan kehendaknya di Partai Golkar.
"Ini tentu tidak dibenarkan di alam demokrasi," kata Ical.
Menurut Ical, momentum Munas Partai Golkar adalah momentum untuk memperkuat tali silaturahmi antar kader untuk bertukar pikiran dan kemajuan Partai Golkar.
"Karena itu kita mengajak semua pihak, sudah cukup melakukan tindakan kekerasan seperti itu," tukas Ical.
Seperti diketahui, dalam rapat pleno DPP Golkar yang digelar untuk persiapan Musyawarah Nasional IX Partai Golkar, pada hari Senin (24/11) berlangsung ricuh. Karena rapat tidak kondusif, maka rapat ditunda, setelah puluhan kader Angkatan Muda Partai Golkar menerobos masuk ke ruangan rapat.
Tindakan tersebut merupakan reaksi terhadap kepemimpinan Aburizal Bakrie yang dianggap sewenang-wenang.
Sampai saat ini, selain Aburizal yang akan mencalonkan diri kembali, ada tujuh calon lain yang akan bertanding memperebutkan kursi ketua umum. Mereka adalah Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, MS Hidayat, Airlangga Hartarto, Hajriyanto Y Thohari, Zainuddin Amali, dan Agus Gumiwang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
