Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Kegagalan Ganda Campuran di ALL England, Ini Kata PBSI

Untuk ganda campuran, antara bahagia dan kecewa. Di satu sisi kami bahagia karena pasangan muda pelapis kita, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja mulai bisa menunjukkan kelasnya, kata Sekjen Pengurus Pusat PBSI Achmad Budiharto dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Senin.
Tontowi Ahmad-Liliyana Natsir/Badminton Indonesia
Tontowi Ahmad-Liliyana Natsir/Badminton Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA -- 'Prestasi' nomor ganda campuran Merah Putih dalam turnamen bulu tangkis All England 2018 yang dihelat di Birmingham, Inggris, membuat bangga sekalgus kecewa Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI).

"Untuk ganda campuran, antara bahagia dan kecewa. Di satu sisi kami bahagia karena pasangan muda pelapis kita, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja mulai bisa menunjukkan kelasnya," kata Sekjen Pengurus Pusat PBSI Achmad Budiharto dalam keterangan resmi, Senin (19/3/2018).

Di sisi lain, PBSI kecewa tidak bisa mendapat gelar dari ganda campuran. Pasalnya, di samping ganda putra, pihaknya juga berharap dari ganda campuran.

Dalam turnamen yang digelar 14-18 Maret 2018 ini, tim ganda campuran yang diperkuat pasangan juara All England tiga kali, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, dan menjadi harapan untuk meraih gelar, dihentikan junior mereka, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja.

Hal itu terjadi di pertandingan putaran kedua, Hafiz/Gloria menang lewat pertarungan dramatis dengan skor 18-21, 21-15, 30-29. Namun di perempat final, Hafiz/Gloria tersingkir oleh Zhang Nan/Li Yinhui (China) 21-14, 18-21, 21-18.

Sementara itu, satu pasangan lainnya, Praveen Jordan/Debby Susanto, juga tersingkir di perempat final oleh pasangan Denmark, Mathias Christiansen/Christina Pedersen 21-16, 21-15.

Indonesia akhirnya hanya meraih satu gelar juara di turnamen level BWF World Tour Super 1000, yang sesuai dengan target PBSI. Target itu, berhasil dipenuhi tim Indonesia lewat pasangan ganda putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.

Dalam laga finalnya yang berlangsung Minggu (18/3) waktu Birmingham, Marcus/Kevin meraih kemenangan keempat kalinya atas Mathias Boe/Carsten Mogensen (Denmark), dengan skor 21-18, 21-17.

"Kami patut bersyukur Indonesia mendapat gelar dari Kevin/Marcus, memang sebetulnya sudah kami perkirakan, pasangan ini akan mempertahankan gelar mereka," kata Budiharto, yang juga merupakan Kepala Kontingen (Chef de Mission) tim Indonesia di All England 2018.

"Kalau lihat jalannya pertandingan dari awal, kelihatannya menang mudah. Tetapi lawan juga tidak bodoh, mereka berusaha untuk menerapkan strategi dengan mengganggu pasangan kita dengan memperlambat tempo dan beberapa aksinya. Kevin/Marcus sempat terpengaruh, tetapi alhamdulillah mereka bisa mengatasi," tutur Budiharto.

Walau dengan hasil hanya satu gelar, Budiharto menilai ini bukanlah raihan yang buruk, namun dia juga mengharapkan tim tidak berpuas diri.

"Kita harus kerja keras, karena dengan kerja keras, mudah-mudahan ke depan dapat hasil yang lebih baik lagi," ucapnya.

Setelah All England 2018, turnamen terdekat yang akan diikuti para pemain elit adalah Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2018 yang akan dilangsungkan di Wuhan, China, pada 24-29 April 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler