Bisnis.com, MAKASSAR -- Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) tengah mendorong peningkatan produksi garam sebagai upaya berkontribusi dalam pembangunan di Sulawesi Selatan (Sulsel).
Deputi Bidang Teknologi Informasi, Energi dan Material BPPT Eniya Listiani Dewi menyatakan pihaknya tertarik untuk mengembangkan produksi garam di Kabupaten Jeneponto, Sulsel. Selama dua tahun, BPPT telah melakukan penelitian dan pembahasan terhadap proyek itu dan menargetkan Jeneponto menjadi pusat pengelolaan garam nasional.
"Potensi pengembangan industri garam memang sangat besar di kawasan timur Indonesia. Hanya, masih harus dilakukan revolusi lahan dan digarap dengan metode berbeda," ujarnya di Makassar, Rabu (17/10/2018).
Eniya menerangkan revolusi lahan yang dimaksud adalah merekonstruksi lahan dengan metode mengintegrasikan lahan garam.
BPPT menilai selama ini petani garam mendapat air bahan pembuatan garam dari laut langsung. Hal itu mengakibatkan masa panen berlangsung lama dan kualitasnya rendah.
Selain itu, tata cara pengelolaan petani garam di Jeneponto belum maksimal. Oleh karena itu, salah satu metode yang rencananya akan diterapkan adalah metode gravitasi.
"Misalnya, dengan cara masuk di kolam reservoir yang bertingkat. Kemudian, air terkumpul dan setelah itu baru masuk ke lahan kristalisasi milik petani garam," tuturnya.
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah menyambut rencana BPPT untuk menjadikan Jeneponto sebagai pusat pengembangan garam nasional. Apalagi, BPPT sebelumnya sudah berkontribusi membangun Kabupaten Bantaeng.
Dalam kerja sama selama 10 tahun itu, telah dihasilkan Technopark Bantaeng.
"Selama 10 tahun bersama membangun Bantaeng, atas keberhasilan ini kami mau menularkannya ke Sulsel. Sulsel memiliki banyak potensi yang luar biasa," ucapnya.
BPPT juga diharapkan dapat berkontribusi dalam mengembangkan sejumlah potensi lainnya seperti sektor perikanan dan rumput laut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
.jpg?w=184&h=104)
