Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembiayaan Syariah di Sulut, Gorontalo, Maluku Utara Melempem

Kinerja pembiayaan syariah di wilayah Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Maluku Utara melempem. Hingga kuartal I/2017, pembiayaan gabungan di tiga wilayah itu hanya tumbuh 1,63%, jauh di bawah rata-rata industri sebear 17,35%.nn
Pelayanan di salah satu bank syariah./Ilustrasi-Bisnis
Pelayanan di salah satu bank syariah./Ilustrasi-Bisnis

Bisnis.com, MANADO - Kinerja pembiayaan syariah di wilayah Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Maluku Utara melempem. Hingga kuartal I/2017, pembiayaan gabungan di tiga wilayah itu hanya tumbuh 1,63%, jauh di bawah rata-rata industri sebear 17,35%.

Data statistik perbankan syariah OJK yang dikutip Bisnis.com, Selasa (23/5/2017) menunjukkan, total pembiayaan di Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Maluku Utara per Maret 2017 mencapai Rp933 miliar. Jumlah tersebar di Sulawesi Utara sebesar Rp433 miliar, Gorontalo senilai Rp283 miliar, dan Rp217 miliar di Maluku Utara.

Di antara tiga provinsi tersebut, Maluku Utara mencetak pertumbuhan pembiayaan hingga 14,81%. Sementara itu pembiayaan di Sulawesi Utara hanya tumbuh 1,88% sedangkan Gorontalo mencatat koreksi 6,9%. Berdasarkan jenis penggunaan, sebanyak 63,7% pembiayaan disalurkan untuk kebutuhan konsumtif sedangkan sisanya untuk keperluan produktif dalam bentuk kredit investasi dan modal kerja.

Kendati melempem, kualitas pembiayaan di Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Maluku Utara mengalami pemulihan, sejalan juga tren yang ada di industri. Rasio pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) tercatat 5,41% atau turun tajam dari posisi Maret 2016 sebesar 10,3%. Rasio NPF tersebut berada di atas rata-rata industri sebesar 4,61%.

Berdasarkan wilayah, Maluku Utara tercatat memiliki kualitas pembiayaan paling sehat sebesar 2,75%. Adapun Sulawesi Utara dan Gorontalo masing-masing mencatat rasio NPF sebesar 8,54% dan 8,12%. Secara keseluruhan, ada 23 jaringan kantor perbankan syariah di Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Maluku Utara. Jumlah tersebut berkurang dua jaringan kantor dibandingkan posisi Maret 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper