Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Mualamat Gandeng Ormas Islam

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. menggandeng organisasi massa Islam besar Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Hidayatullah, dan ormas lainnya untuk bekerja sama dalam hal layanan perbankan.

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. menggandeng organisasi massa Islam besar Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Hidayatullah, dan ormas lainnya untuk bekerja sama dalam hal layanan perbankan. 

Direktur Utama Bank Muamalat Indonesia Endy Abdurrahman mengatakan sejak tahun lalu pihaknya secara serius menjalin kerja sama dengan sejumlah ormas Islam di Indonesia.

Strategi terserbut dinilai sebagai langkah tepat untuk mencapai tujuan perusahaan untuk jangka panjang, baik terkait pertumbuhan bisnis maupun peneguhan status bank syariah pertama di Indonesia itu sebagai lembaga keuangan syariah yang peduli dengan peningkatan kesejahteraan umat Islam.

"Tidak dapat dipungkiri bahwa menjalin hubungan yang kuat dengan ormas-ormas Islam adalah sebuah langkah strategis guna mewujudkan visi dan misi kami sebagai bank syariah terbaik serta demi melanjutkan metamorfosa perusahaan menjadi entitas bisnis yang semakin baik, kuat dan bisa mencapai pertumbuhan jangka panjang,” kata Endy dalam keterangan tertulis, Kamis (10/8/2017).

Beberapa bentuk kerja sama Bank Muamalat bersama ormas Islam tersebut antara lain aktivasi penggunaan produk dan jasa layanan perbankan serta pengelolaan kas (cash management).

Selain itu, perseron juga memberikan fasilitas pembiayaan untuk pembangunan sarana pendidikan dan rumah sakit yang dikelola oleh ormas-ormas Islam tersebut serta pembiayaan lainnya. Nilai line facility pembiayaan yang disediakan Bank Muamalat berkisar mulai Rp500 miliar hingga Rp1 triliun.

Di luar pembiayaan, perseroan juga menyalurkan dana corporate social responsibility (CSR). Misalnya pemberian beasiswa dan penyediaan sarana dan prasarana pendidikan serta bantuan kemanusiaan berupa mobil ambulance untuk Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan Hidayatullah.

Indra Y. Sugiarto Direktur Bisnis Korporasi Bank Muamalat Indonesia menjelaskan, kerja sama dengan ormas-ormas Islam merupakan langkah strategis untuk meningkatkan porsi financing dan funding. 

Ormas-ormas Islam tersebut membutuhkan pembiayaan yang cukup besar untuk mengembangkan lembaga pendidikan atau rumah sakit serta pengembangan usaha lainnya.

“Kerja sama ini menguntungkan bagi kedua belah pihak. Bagi Bank Muamalat risiko pembiayaan kepada ormas-ormas tersebut, maupun lembaga yang terafiliasi dengan ormas tersebut, cukup rendah. NPF (non-performing financing) sebesar nol persen, dan kami juga melakukannya dengan prudent,” jelas Indra.

Selain itu, menurut Indra, kerja sama dengan ormas Islam tersebut merupakan salah satu langkah yang efektif untuk mengakuisisi nasabah baru.

Dalam paruh pertama tahun ini, Bank Muamalat mencatatkan pertumbuhan financing dan funding. Secara year to date per semester I 2017, financing Bank Muamalat tumbuh sebesar 33,44% atau Rp427 miliar dari angka Rp320 miliar di akhir 2016. 

Dari sisi pendanaan, tercatat pertumbuhan sebesar 12% atau senilai Rp112 miliar, dari Rp936 miliar menjadi Rp1,04 triliun pada periode yang sama. 

Hingga akhir 2017, Bank Muamalat menargetkan pembiayaan untuk Islamic institution tumbuh 100% dan dana murah (current account saving account/CASA) tumbuh 50% dari sekitar Rp900 miliar menjadi Rp1,4 triliun. 

Bank Muamalat optimitis, financing dan funding akan terus bertumbuh karena belum semua anggota ormas Islam tersebut menggunakan layanan perbankan syariah dari Bank Muamalat. 

Indra memperkirakan baru ada 5% dari potensi bidang usaha NU yang menggunakan layanan Bank Muamalat, sebanyak 6-7% dari total potensi pembiayaan amal usaha Muhammadiyah, dan 10% dari total potensi pembiayaan ormas Hidayatullah.

Ke depan, perseroan menargetkan perluasan pasar melalui kerja sama dengan ormas Islam lain serta akan turut menyasar Lembaga Amil Zakat (LAZ) pusat dan daerah. 

“Lembaga-lembaga ini memiliki potensi besar sebagai partner kami untuk menampung dana zakat dari umat,” kata Indra.

Sebagai informasi, saat ini, Bank Muamalat Indonesia dimiliki oleh pemegang saham Islamic Development Bank atau IDB (32,7%), Boubyan Bank, Kuwait (22,0%), Atwill Holdings Limited, Saudi Arabia (17,9%), National Bank of Kuwait (8,5%), dan beberapa badan usaha dan individu lainnya. Boubyan Bank dimiliki oleh National Bank of Kuwait.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper