Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pariwisata halal, Indonesia Jangan Hanya Jadi Pasar

Populasi masyarakat muslim di Indonesia yang tertinggi di dunia mulai dilirik oleh sejumlah negara untuk menjadi target pasar pariwisata halal. Jepang, Taiwan, Inggris, Hong Kong, hingga Singapura dan Malaysia, telah mulai merancang rencana aksi untuk menarik minat para pelancong syariah.
Dream Cruise/Istimewa
Dream Cruise/Istimewa

Populasi masyarakat muslim di Indonesia yang tertinggi di dunia mulai dilirik oleh sejumlah negara untuk menjadi target pasar pariwisata halal. Jepang, Taiwan, Inggris, Hong Kong, hingga Singapura dan Malaysia, telah mulai merancang rencana aksi untuk menarik minat para pelancong syariah.

Yang terbaru, sebuah kapal pesiar mewah Dream Cruises yang berlabuh di Singapura memperkenalkan fasilitas dapur halal sebagai salah satu strategi untuk menarik minat wisatawan muslim. Kuliner memang selalu menjadi persoalan ketika turis asal Indonesia berpelesiran ke luar negeri.

“Indonesia merupakan pasar penting bagi Dream Cruises, selain Malaysia dan negara Asia Timur lainnya. Ketiadaan kuliner halal adalah hal yang selalu dikeluhkan tamu yang beragama Islam dari Indonesia dan Malaysia,” kata Michael Goh, Senior Vice President International Sales of Genting Cruise Lines.

Melihat minat wisatawan asal Indonesia yang mulai meningkat untuk berlibur menggunakan kapal pesiar, pihaknya terus mengusahakan proses sertifikasi halal. Dia menyebut, untuk memenuhi sertifikat halal, banyak hal yang harus dipenuhi mulai dari proses pemilihan bahan baku, memasak, sampai penyajian.

Sertifikasi halal tampaknya terus menjadi pekerjaan rumah yang masih dikerjakan negara dengan penduduk nonmuslim untuk menarik minat turis asal Indonesia. Potensi peningkatan pelesiran ke luar negeri ini ditunjukkan dengan data Kementerian Pariwisata (Kemenpar) sepanjang 2009-2013 bahwa jumlah masyarakat ke luar negeri masih ribuan orang.

Tetapi, pada tahun lalu, Kemenpar memprediksi jumlah masyarakat Indonesia yang bepergian ke luar negeri sudah menembus angka 8 juta. Angka ini merepresentasikan keadaan ekonomi yang meningkat dan berubahnya gaya hidup masyarakat.

Tak tanggung-tanggung, potensi ini juga ditangkap oleh Hong Kong Tourism Board yang menyebutkan pihaknya sudah memiliki 62 restoran sudah memiliki logo halal, 5 toko dengan sertifikasi halal, dan 3 airline kitchen (Cathay Pasific Cathering Services Ltd, LSG Lufthansa Service Hong Kong Ltd, Gate Gourmet Hong Kong Ltd).

Tak mau kalah, Taiwan mulai berbenah diri untuk meningkatkan fasilitas guna memacu kedatangan wisatawan muslim. Setidaknya, Taiwan sudah memiliki sertifikasi halal di lebih dari 100 restoran dan hotel. Saat ini, fasilitas publik sudah dilengkapi dengan ruangan berdoa dan tujuh masjid di seluruh penjuru Taiwan.

Lalu bagaimana dengan Indonesia yang diposisikan sebagai destinasi wisata halal? Secara umum, tiga lokasi sudah ditunjuk menjadi proyek percontohan wisata halal di Indonesia yakni Padang (Sumatra Barat), Aceh (Daerah Istimewa Aceh), dan Lombok (NTB). Ketiga daerah ini diharapkan mampu menjadi pendongkrak kunjungan wisman muslim ke Indonesia. 

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengakui Indonesia lemah di sisi promosi dan sertifikasi halal. Pasalnya, pelaku pariwisata di Tanah Air masih belum mengetahui besarnya potensi wisata halal sehingga kesadaran untuk mendaftarkan produknya untuk mendapatkan sertifikasi halal masih rendah. 

Dirinya mencatat Indonesia sudah memiliki sekitar 800.000 masjid, 543 restoran yang sudah memiliki sertifikasi halal, dan 100 hotel bersertifikat halal. 

“Yang paling terlihat hasilnya masih di Nusa Tenggara Barat yakni di Lombok. Dulu, Lombok selalu menjadi destinasi kedua setelah Bali untuk pasar wisman nonmuslim, tapi saat ini daerah ini sudah menjadi destinasi utama bagi wisman muslim,” ujarnya. 

SADAR WISATA 

Selain kesiapan dari sisi pemerintah daerah, kesiapan agen perjalanan juga dinilai menjadi hal krusial karena mereka harus bersaing dengan agen perjalanan lokal dari negara lainnya untuk merebut perhatian calon turis.

Ananto Pratikno, Ketua Halal Tourism Konsorsium (HTK), menyebutkan infrastruktur pendukung wisata halal dinilainya masih dalam tahap pengembangan. Menurutnya, hanya beberapa destinasi saja yang sudah matang dan mampu menerima turis asing dalam jumlah besar.

“Bali dan Lombok adalah contoh dua destinasi yang diminati oleh wisman. Tapi untuk wisman muslim, Bali bukan merupakan pilihan karena susah mendapatkan makanan halal. Destinasi yang sudah ditunjuk sebagai prototipe wisata halal misalnya Padang, juga belum memiliki tingkat sadar wisata yang memadai,” tuturnya. 

Jika dirinci, pertumbuhan wisman muslim ke Indonesia dalam tiga tahun terakhir ini rata-rata mencapai 15,5%.  Capaian kunjungan wisman muslim pada 2013 sebanyak 1,7 juta dan terus meningkat menjadi 2,2 juta pada 2015. Angka ini memberikan kontribusi lebih dari 20% dari total kunjungan wisman ke Indonesia tahun 2015 sebanyak 10,4 juta wisman. 

Pemerintah sendiri menargetkan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) muslim mencapai 3,1 juta atau 20,6% dari total target wisman 15 juta pada tahun ini. Khusus untuk wisman muslim, Indonesia membidik sejumlah negara sebagai pasar utama yakni Timur Tengah, Singapura, dan Malaysia.  

Pada saat yang sama, Ketua Tim Wisata Halal Kementerian Pariwisata Riyanto Sofyan mengungkapkan konektivitas menjadi hal yang krusial untuk menggenjot target kunjungan wisman muslim mencapai 3,1 juta pada tahun ini. 

“Selama ini, kunjungan wisman muslim masih bergantung pada ketersediaan penerbangan langsung. Di beberapa negara, misalnya kawasan Timur Tengah, porsi penerbangan langsung ke Indonesia masih minim,” jelasnya. 

Dia menambahkan strategi peningkatan kunjungan wisman muslim bisa juga mencontoh upaya maskapai penerbangan Indonesia dalam menggaet kunjungan wisman China yakni penerbangan charter.

Di tengah ketatnya persaingan, Indonesia memang harus lebih gesit bersiap agar dapat memenangkan hati para penggemar wisata halal. Jangan sampai kita hanya jadi pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper