Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank BCA Syariah membukukan laba bersih setelah pajak senilai Rp32,85 miliar per kuartal III/2017, tumbuh 36,35% dibandingkan dengan perolehan laba bersih pada periode yang sama tahun lalu yakni Rp24,09 miliar.
Berdasarkan data resmi perseroan, BCA Syariah tercatat membukukan pertumbuhan pula untuk penyaluran pembiayaan, penghimpunan dana, maupun aset. Pembiayaan naik 15.86% menjadi Rp3,9 triliun, dana naik 27,43% ke level Rp4,44 triliun, sedangkan aset 21,80% menjadi Rp5,65 triliun.
Pada sisi lain, terkait rasio pembiayaan bermasalah (NPF) gross mengalami kenaikan menjadi 0,53%, NPF net turun ke level 0,20%. Adapun, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) mengalami penurunan menjadi 31,99%, sedangkan rasio biaya operasional dibandingkan dengan pendapatan operasional (BOPO) turun menjadi 87,76%.
Presiden Direktur BCA Syariah John Kosasih mengatakan, perrtumbuhan laba secara year on year terbilang baik, terutama ditopang oleh bisnis inti perseroan yakni pendapatan dari pembiayaan.
“Dan kami juga menekan biaya DPK [dana pihak ketiga],” ucapnya kepada Bisnis, Rabu (1/11/2017).
BCA Syariah merupakan anak usaha PT Bank Central Asia Tbk. bank syariah ini mulai beroperasi 5 April 2010 dan kini memiliki 52 kantor layanan terdiri dari 11 kantor cabang utama, dua kantor cabang pembantu, 12 kantor bina usaha rakyat, dan 27 unit layanan syariah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
