Bisnis.com, DENPASAR - Pelaku usaha perhotelan di Bali mengharapkan ada kemudahan dalam mengurus sertifikasi halal untuk di Pulau Dewata guna mengantisipasi meningkatnya wisman asal Timur Tengah.
Kemudahan dalam pengurusan sertifikasi halal diyakini akan dapat membantu menggaet wisman Timur Tengah dan memberikan pelayanan terbaik sehingga dapat menarik lebih banyak wisman ke Bali.
Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali Ida Bagus Agung Partha Adnyana menyatakan selama ini pelaku di Bali enggan mengurus sertifikasi, karena dinilai ribet dan prosesnya sangat lama bahkan bertahun-tahun.
"Potensi wisman halal sekarang ada sejak Raja Arab Saudi datang ke sini dan tentu ini harus diantisipasi. Kami simpel saja, yang penting sertifikasi dipermudah, kalau bisa saya yakin bisa berkembang," jelasnya, Sabtu (18/3/2017).
Menurutnya, keputusan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud berlibur ke Bali dan memperpanjang plesirannya dipastikan membuat Pulau Dewata menjadi daftar liburan bagi wisatawan Timur Tengah. Alhasil, pelaku pariwisata di daerah ini perlu mengantisipasinya dengan menyiapkan infrastruktur dengan cara mendapatkan sertifikasi halal ke lembaga terkait.
Tujuannya, ketika wisman Timur Tengah datang maka mereka tidak akan mengeluhkan ketidaksiapan hotel. Diakui oleh Partha, label halal bisa menjadi keuntungan bagi hotel untuk mendapatkan wisman yang membutuhkan status halal.
Diperkirakan ke depannya akan semakin banyak hotel di Pulau berjuluk khayangan ini untuk mendapatkan sertifikasi halal baik mulai yang terlengkap maupun hanya untuk restorannya. Pasalnya, status tersebut diyakini memberikan garansi kepada wisman ketika berkunjung.
"Makanya saya yakin, kalau sertifikasi halal bisa mudah akan banyak hotel berupaya mendapatkannya dampaknya memudahkan menjual ke wisman Arab," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
