Kepulauan Wayag, ikon wisata Raja Ampat/Indonesia Travel
Travel

2019, Industri Pariwisata Sumbang Devisa US$24 Miliar

Dewi Aminatuz Zuhriyah
Selasa, 17 Oktober 2017 - 15:32
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Sektor pariwisata diprediksi menjadi penghasil devisa terbesar pada 2019 mendatang senilai US$24 miliar.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan proyeksi tersebut melebihi target penghasil devisa lainnya seperti sektor migas, batu bara dan kelapa sawit.

Arief menuturkan proyeksi tersebut menyusul hasil riset World Bank menyebut bahwa sektor pariwisata adalah penyumbang yang paling mudah untuk devisa dan pendapatan domestik bruto atau PDB suatu negara.

“Dampak turunan dari investasi di sektor pariwisata terhadap PDB memang amat besar,” kata Arief di Kantor Sekretariat Negara, Selasa (17/10/2017).

World Bank mencatat investasi di pariwisata senilai US$1 juta mampu mendorong 170% dari PDB, industri pariwisata mampu menggerakkan usaha kecil menengah seperti kuliner, cinderamata, transportasi dan lainnya.

“Perolehan devisa negara dari sektor pariwisata sejak 2016 sudah mengalahkan pemasukan dari migas dan dibawah pemasukan dari CPO. Diperkirakan pada 2019 sektor pariwisata menjadi penyumbang utama devisa Indonesia,” katanya.

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) menyebut kontribusi sektor pariwisata terhadap cadangan devisa Indonesia masih relatif terbatas dibanding dengan negara-negara lain.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara menuturkan dengan devisa dari sektor pariwisata tahun lalu mencapai US$11,3 miliar, Indonesia masih jauh apabila dibandingkan dengan negara-negara yang turisnya tiga kali lipat lebih banyak seperti Thailand yang mencapai US$49,9 miliar dan Malaysia sebesar US$18,1 miliar.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro