Wisatawan mengunjungi Candi Borobudur, di Magelang, Jawa Tengah, Rabu (20/6/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Travel

Cara Pemerintah Memenuhi Kebutuhan Akomodasi Pariwisata

Reni Lestari
Sabtu, 14 Juli 2018 - 17:21
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah mengunggulkan sektor pariwisata sebagai penyumbang utama pertumbuhan ekonomi. Oleh karenanya, infrastruktur di bidang ini juga tengah digenjot.

Ketua Tim Percepatan 10 Destinasi Prioritas Kementerian Pariwisata, Hiramsyah S. Thaib mengatakan, salah satu aspek penting dari infrastruktur pariwisata adalah akomodasi.

Untuk mempercepat ketersediaan akomodasi di seluruh destinasi wisata di Indonesia, Hiramsyah mendorong pelaku usaha mendirikan atau mengonversi rumah menjadi homestay.

"Kalau kita membangun hotel, yang bintang satu saja, kita butuh waktu dua tahun paling cepat. Tapi kalau homestay, rumah sudah ada, satu bulan beres [konversi]," kata Hiramsyah di acara kumpul start-up di Segitiga Emas Bussiness Park, Jakarta Selatan, Sabtu (14/7/2018).

Hal yang sama diterapkan pemerintah dalam gelaran Asian Games yang akan segera dibuka di Jakarta dan Palembang.

Di Palembang, untuk memenuhi kebutuhan akomodasi peserta Asian Games, banyak rumah adat yang diubah menjadi homestay.

"Cara cepat kami untuk meningkatkan jumlah akomodasi adalah konversi rumah adat menjadi homestay," lanjutnya.

Terlebih, pelaku usaha yang mendirikan homestay sudah diberikan insenif oleh pemerintah berupa Fasilitas Likuditas Pembiayaan Perumahan (LKPP). Hal tersebut telah disetujui dalam rapat kabinet yang dipimpin Presiden Joko Widodo.

"Dalam rapat kemarin dengan presiden diputuskan homestay akan bisa dibiayai oleh FKPP, DP 1%, bunganya 5% fix setahun," jelasnya.

Dia pun mengundang para pelaku usaha dan start-up di bidang pariwisata untuk berkolaborasi bersama pemerintah, membangun homestay di destinasi-destinasi pariwisata yang jumlah akomodasinya belum memadai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Editor : Rustam Agus
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro