Impor pangan naik 12,5%

Bisnis.com,06 Des 2010, 10:38 WIB
Penulis: Hilman Hidayat

JAKARTA: Impor produk makanan dan minuman pada November mengalami kenaikan 12,5% dibandingkan dengan bulan sebelumnya, terdorong oleh kenaikan permintaan di dalam negeri menjelang Natal dan Tahun Baru.

Berdasarkan data laporan surveyor di pelabuhan muat yang diperoleh Bisnis, impor produk makanan dan minuman pada November mencapai US$20,4 juta. Adapun pada Oktober, nilai impor produk tersebut hanya sebesar US$18,1 juta.Sekjen Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Franky M. Sibarani mengatakan kenaikan nilai impor itu mengikuti kenaikan permintaan terhadap produk makanan dan minuman impor menjelang Natal dan Tahun Baru.Kenaikan nilai impor itu karena Natal dan Tahun Baru. Permintaan menjelang hari raya Natal dan Tahun Baru pasti meningkat, katanya, hari ini.Namun, lanjut dia, kenaikan nilai impor itu tidak terlalu signifikan apabila dibandingkan dengan kenaikan nilai impor menjelang hari raya Lebaran. Pasalnya, permintaan pada Natal dan Tahun Baru terhadap produk makanan dan minuman tidak setinggi seperti permintaan pada Lebaran.Data menunjukkan, menjelang Lebaran terjadi kenaikan nilai impor sebesar 20% karena jumlah kenaikan permintaan juga mencapai 20%.Namun, menjelang Natal dan Tahun Baru, kenaikan permintaan hanya di kisaran 10%-15%, sehingga impor pun meningkat tapi tidak signifikan seperti Lebaran, jelasnya.Kendati demikian, sambung Franky, kenaikan permintaan terhadap produk makanan dan minuman menjelang Natal dan Tahun Baru telah diantisipasi oleh pelaku usaha dengan meningkatkan stok.Sejak bulan lalu, menurutnya, stok makanan dan minuman telah ditingkatkan hingga 10% untuk mengantisipasi kenaikan permintaan terhadap produk itu yang diperkirakan naik 10%. (mrp)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mursito
Terkini