Penyaluran kredit terus menggeliat

Bisnis.com,08 Des 2010, 12:06 WIB
Penulis: News Editor

JAKARTA: Menjelang tutup tahun, penyaluran kredit perbankan terus menggeliat. Pengkucuran kredit perbankan dalam satu pekan terakhir tercatat naik sebesar Rp14,29T triliun, lebih besar dari peningkatan rata-rata pekan sebelumnya.

Kepala Humas Bank Indonesia Difi A. Johansyah mengatakan kenaikan kredit perbankan itu berasal dari pertumbuhan pembiayaan denominasi rupiah sebesar Rp10,26 triliun dan kredit valas Rp4,03 triliun. "Dengan demikian, selama 2010 atau year to date kredit telah naik Rp263,67T triliun atau 18,44%, sedangkan secara year on year naik Rp307 triliun atau 22,14%," ujarnya dalam keterangan tertulis, sore ini.Dia menjelaskan kredit rupiah hanya naik pada kelompok bank swasta dan persero, dimana masing-masing naik sebesar Rp8,98 triliun dan Rp2,66 triliun. Adapun 3 kelompok bank lain, seperti kantor cabang bank asing, campuran dan bank pembangunan daerah mmengalami penurunan yang merata di bawah Rp1 triliun, terbesar pada kelompok bank campuran Rp950 miliar.Sementara itu, kredit valas meningkat pada hampir semua kelompok bank swasta, persero, kantor cabang bank asing dan campuran, kecuali kelompok BPD yang turun Rp20 miliar. Kenaikan tertinggi terdapat pada kelompok bank persero Rp1,93 triliun. Dalam denominasi valas, kredit valas perbankan naik US$267,33 juta dalam sepekan terakhir. Dari sisi pangsa penyaluran kredit, kelompok bank swasta merupakan penyalur kredit terbesar dengan pangsa 43,49% dari total kredit, diikuti kelompok bank persero 36,02% dan pangsa terendah pada kelompok bank campuran 5,42%.Adapun, dari sisi dana pihak ketiga (DPK) dalam satu pekan perbankan membukukan kenaikan Rp14,24 triliun terutama karena dana denominasi rupiah Rp18,98 triliun, sedangkan DPK valas turun Rp4,74T triliun.Dengan perkembangan tersebut, secara year to date DPK telah meningkat Rp229,15 triliun atau 11,63%, sedangkan secara year on year sebesar Rp316,39 triliun atau 16,80%. (bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Puput Jumantirawan
Terkini