Daya tahan perbankan Asean kuat

Bisnis.com,09 Des 2010, 05:41 WIB
Penulis: Yanto Rachmat Iskandar

DENPASAR: Daya tahan sistem perbankan dan moneter negara-negara Asean kuat dalam menghadapi krisis yang bersumber dari luar kawasan, seperti krisis anggaran pemerintah di Eropa maupun perang kurs.

Setidaknya ada sejumlah kondisi yang menunjukkan kekuatan sistem perbankan di ASEAN dan negara-negara di Asia Tenggara lain, ujar AG Karunasena, Direktur Eksekutif South East Asia Central Banks (SEACEN) Centre, kepada Bisnis pada hari ini.Dalam seminar 2 hari SEACEN Centre bertajuk Optimal Central Banking for Financial Stability itu, dia menerangkan kekuatan perbankan Asean antara lain , pertama, sistem perbankan di Asia Tenggara masih tetap stabil di tengah krisis keuangan global.Kedua, tidak ada negara yang mengalami krisis cadangan devisa, bahkan jumlah cadangan devisa di kawasan secara rata-rata meningkat. Kedua, hampir tidak ada bank yang menyebabkan risiko sistemik, seperti yang terjadi pada era krisis moneter 1998.Ketiga, sejumlah bank yang mengalami penurunan nilai aset dan merugi selama krisis, telah melewati proses pemulihan dan mulai mencetak laba. Keempat, komitmen perbankan di kawasan Asia Tenggara dalam menerapkan sistem kehati-hatian operasional meningkat.Kelima, regulator perbankan antar kawasan juga semakin meningkatkan koordinasi dalam menerapkan kebijakan, bahkan sudah ada keinginan dari bank sentral melakukan sinkronisasi kebijakan, meskipun tidak dilakukan secara konkrit dalam waktu dekat ini.Hal ini dibenarkan Deputi Gubernur Bank Indonesia Muliaman Hadad. Dia mengatakan secara umum kekuatan sistem keuangan dan perbankan di kawasan terlihat pula dari pertumbuhan ekonomi Asean yang masih di atas negara kawasan lain.Untuk Indonesia saya melihat sistem perbankan masih dalam kondisi baik, dan untuk kawasan saya kira juga demikian, paparnya. Dia juga mengatakan pada saat ini itidak ada kondisi yang menunjukkan adanya guncangan pada sistem perbankan di dalam negeri. (mrp)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mursito
Terkini