JAKARTA: Kementerian Perumahan Rakyat masih optimistis Bank Tabungan Negara dapat menyalurkan dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebesar Rp1,7 triliun sampai dengan akhir tahun ini.
Sri Hartoyo, Deputi Pembiayaan Kemenpera, menyatakan pihaknya telah menyediakan dana Rp1,7 triliun untuk disalurkan oleh BTN. Sampai saat ini BTN telah menyalurkan KPR Sejahtera sebanyak 6.500 unit.
"Mayoritas penyaluran itu untuk rumah sejahtera tapak, kami tetap optimis dengan kinerja BTN untuk menyalurkan dana FLPP. Apalagi sosialisasi juga dilakukan dengan strategi percepatan dan kalau ada kendala kita bicarakan bersama, sejauh ini belum ada kendala yang berarti," tegasnya kepada Bisnis, hari ini.
Dia menambahkan munculnya keluhan di daerah mengenai sulitnya pencairan KPR Sejahtera disinyalir karena kurangnya persyaratan yang diajukan oleh konsumen. Seperti kurangnya kelengkapan saat mengajukan kredit, sehingga KPR belum dapat dicairkan.
Direktur Utama BTN Iqbal Lantaro beberapa waktu lalu menyatakan kendala utama penyaluran dana FLPP ini adalah waktu yang singkat. Peresmian FLPP sendiri baru dilakukan 1 Oktober, sehingga waktu yang tersisa hanya sekitar 2 bulan saja.
Dia optimistis karena BTN selama ini merupakan urutan ke-8 bank penyalur kredit dengan total nilai mencapai Rp48,54 miliar. Perbandingan KPR bersubsidi mencapai 58,8% dari total kredit, sedangkan KPR nonsubsidi sebesar 41,2%.
Dengan kinerja tersebut, BTN optimis dapat menyalurkan dana FLPP sesuai dengan target awal yaitu pembiayaan bagi 24.000 unit KPR rumah sejahtera tapak dan 1.500 unit KPR rumah sejahtera susun bagi masyarakat berpenghasilan menengah bawah dan masyarakat berpenghasilan rendah. (zuf)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel