Industri furnitur rotan butuh dukungan nyata pemerintah

Bisnis.com,12 Des 2010, 10:26 WIB
Penulis: manda

JAKARTA: Jumlah industri furnitur rotan yang gulung tikar dan hampir sekarat di Cirebon, Jawa Barat, pada tahun ini diyakini semakin membengkak apabila pemerintah tidak menempuh aksi nyata untuk menyelamatkan sektor ini.

Penurunan produksi, ekspor maupun penyerapan tenaga kerja dari industri furniture rotan di Cirebon--barometer industri pengolahan rotan nasional--sampai saat ini terus berlanjut.

Data Asosiasi Mebel dan Kerajinan Rotan Indonesia (AMKRI) per Desember 2009 menunjukkan dari total 516 perusahaan sebanyak 220 perusahaan (43%) yang bergerak di sub sektor pengolahan rotan ini telah gulung tikar.

Sementara itu, 208 perusahaan (40%) berada dalam kondisi stadium 4 dan sisanya 88 perusahaan (17%) dalam kategori berjuang untuk mempertahankan eksistensi sebagai perusahaan eksportir furnitur Indonesia.

Yang masih bisa eksis hanya tersisa 17%. Tahun ini saya perkirakan jumlah perusahaan yang berjuang untuk eksis potensinya akan semakin menurun, sedangkan porsi yang gulung tikar dan stadium 4 akan membengkak, kata Hatta Sinatra, Ketua Umum AMKRI, ketika ditemui di Cirebon, Sabtu lalu.

Kondisi ini, diakui oleh Hatta, sangat disayangkan dan cukup memprihatinkan, mengingat sektor pengolahan rotan sangat cocok untuk dikembangkan di Indonesia karena menyerap tenaga kerja.

Penurunan industri pengolahan rotan, baik skala nasional maupun di sentra industri Cirebon yang terjadi sejak 2005, disinyalir karena masih adanya ekspor bahan baku rotan dan rotan setengah jadi, dan mengalirnya bahan baku rotan ke luar negeri secara illegal.

Di sisi lain, industri pengolahan rotan di negara-negara pesaing, terutama China dan Vietnam berkembang pesat, sehingga merebut pangsa pasar dan potensi ekspor produk rotan nasional. Di pasar furnitur di Amerika Serikat misalnya, menurut Hatta, Indonesia saat ini kalah dibandingkan dengan Vietnam dalam merebut pangsa pasar negara tersebut. (tw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mursito
Terkini