Otoritas pelabuhan baru dinilai sulit genjot kinerja pelayaran

Bisnis.com,15 Des 2010, 03:34 WIB
Penulis: Tisyrin Naufalty Tsani

JAKARTA: Pegiat pelayaran pesimistis Otoritas Pelabuhan (OP) yang pejabatnya baru dilantik Menteri Perhubungan Freddy Numberi pekan lalu mampu meningkatkan kinerja pelayaran kepelabuhanan di Indonesia.

Mereka meragukan kompetensi para pejabat Otoritas Pelabuhan (OP) di empat pelabuhan utama di Indonesia. Rata-rata berusia menjelang pensiun, kata Direktur The National Maritime Institut Siswanto Rusdi, hari ini.

Dia mengkwatirkan pejabat OP tersebut tidak mampu memperbaiki daya saing pelabuhan di Indonesia yang kini kalah jauh dibandingkan dengan pelabuhan di sejumlah negara anggota Asean.

Berdasarkan data Global Competitiveness Report tahun 20082009, daya saing pelabuhan di Indonesia berada pada peringkat ke-104 dari 134 negara yang disurvei. Di kawasan Asia Tenggara, Indonesia kalah dengan Singapura, Malaysia dan Thailand.

Menurut laporan itu, kelemahan pelabuhan di Indonesia terutama pada kualitas infrastruktur dan suprastruktur, produktivitas bongkar muat yang rendah, kondisi kongesti yang parah, serta lamanya pengurusan dokumen kepabeanan.

Meski diragukan, pihaknya berharap pejabat OP yang dilantik untuk empat pelabuhan utama di Indonesia yakni Tanjung Priok, Belawan, Tanjung Perak dan Makasar bisa membangun bisnis pelabuhan yang sehat.

Menurut dia, tugas terberat OP adalah mengakhiri monopoli pengelolaan pelabuhan yang kini dipegang oleh PT Pelindo. Kalau bisa mengakhiri monopoli PT Pelindo tersebut, baru hebat, tegasnya.

Jumat (10/12), empat pejabat OP di empat pelabuhan di lantik Menteri Perhubungan. Keempatnya adalah Sugiono, Mantan Adpel Pelabuhan Jambi diangkat sebagai Kepala OP di Belawan.

Adapun Sahat, mantan penyidik PPNS Perhubungan Laut dipercaya menjadi pejabat OP Tanjung Priok, disusul I Gede Nyoman, mantan Adpel Banten mengepalai OP Tanjung Perak, dan Wahyu Hidayat, mantan Adpel Cirebon diangkat sebagai Kepala OP Makasar. (mrp)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mursito
Terkini