Industri petrokimia kinclong 2011

Bisnis.com,23 Des 2010, 11:36 WIB
Penulis: News Editor

DAMMAM: Kalangan industri petrokimia memperkirakan tahun depan akan menjadi tahun kebangkitan bagi industri seiring pertumbuhan ekonomi yang membaik dan ikut mendongkrak harga produk-produk petrokimia.

Deputi CEO Saudi Basic Industries Corporation (Sabic) Mutlak Al Muraished mengatakan tahun depan akan terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi dunia yang cukup tinggi. Pertumbuhan ekonomi itu, katanya, diyakini juga akan menggairahkan sektor petrokimia yang selama tahun ini berjalan cukup dinamis.

Ada masa depan yang cerah untuk petrokimia. Industri petrokimia di kawasan Teluk akan menikmati sejumlah faktor positif bagi kemajuan industrinya, katanya seperti ditulis Arabnews.com hari ini.

Dia mengatakan negara-negara Timur Tengah yang tergabung dalam Gulf Cooperation Council (GCC) akan memasok produk-produk petrokimia ke pasar India, China, dan Afrika secara mudah. Selain itu, tuturnya, ada faktor pengurang biaya karena turunnya biaya transportasi untuk ekspor ke negara-negara tujuan tersebut. Semua tahu 30% biaya berasal dari transportasi, katanya.

Saat ini, Sabic memiliki pabrik di lebih dari 40 negara dan kantor di sekitar 80 negara. Berdasarkan catatan Asosiasi Industri Olefin Aromatik Plastik Indonesia (Inaplas), negara-negara Asia, termasuk Indonesia banyak menggantungkan diri dari pasokan bahan baku petrokimia dari Timur Tengah, selain Korea Selatan dan Amerika.

Indonesia yang hingga kini sangat bergantung pada impor produk dan bahan baku petrokimia merupakan salah satu negara yang menjadi incaran perusahaan Arab Saudi tersebut. Beberapa waktu lalu, Sabic menyatakan akan mempertimbangkan untuk membangun fasilitas produksi petrokimia di Tanah Air. (hl)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mursito
Terkini