Surabaya menurunkan tarif pajak reklame

Bisnis.com,29 Des 2010, 02:47 WIB
Penulis: News Editor

SURABAYA: Berikut berbagai berita yang menjadi sorotan sejumlah media di Jawa Timur, antara lain dukungan gubernur Jatim menurunkan pajak reklame Kota Surabaya dan kerugian petani sekitar Gunung bromo yang terkena dampak abu vulkanik. PAJAK REKLAME: Gubernur Jatim Soekarwo meminta Pemerintah Kota Surabaya menurunkan tarif pajak reklame atas Perwali Surabaya No56 dan 57 Tahun 2010 yang mendasari.Kepala Bidang Pendapatan Pajak Dinas Pendapatan Kota Surabaya Joestamadji mengemukakan, permintaan Gubernur Soekarwo itu disampaikan lewat surat nomor 188/19390/013/2010.Dengan Perwali baru, kenaikan pajak hingga 38 persen dibatalkan. Kenaikan pajak saat ini rata-rata hanya tiga persen. Klasifikasi ukuran reklame diubah dari 12 kategori menjadi tujuh kategori. Jika menggunakan Perwali Nomor 56 dan 57, Pemkot Surabaya menargetkan pendapatan Rp 119 miliar per tahun. Dengan peraturan baru, pendapatan maksimal Rp 98 miliar atau berkurang Rp 21 miliar. (KOMPAS Jatim)PELAYARAN DIBATASI: Kapal penumpang, kapal kayu, dan kapal berbobot mati di bawah 1.000 ton dilarang berlayar di perairan Gresik. Pembatasan dilakukan berdasarkan prakiraan BMKG Tanjung Perak Surabaya yang menyebutkan tinggi gelombang di perairan Laut Jawa mencapai 3-4 meter, dengan kecepatan angin 5-30 knot.Selama Desember ini Adpel Gresik sedikitnya tiga kali melarang kapal berlayar karena gangguan cuaca. Cuaca buruk juga memengaruhi hasil tangkapan ikan nelayan. (KOMPAS Jatim)RUGI Rp186 MILIAR: Ribuan hektare sawah dan areal perkebunan di Kab. Probolinggo dan kota Probolinggo gagal panen karena seluruh lahan tertutup material abu vulkanik, yang disemburkan Gunung Bromo, selama sepekan lalu. Sedikitnya 7.681 hektare lahan pertanian di 14 desa kawasan bromo, mengalami gagal panen senilai total Rp186 miliar. (Bisnis Indonesia Jatim & Bali)OPTIMISTIS BERLANGSUNG: PT Margaraya Jawa Tol (MJT), kontraktor proyek tol tengah Kota Surabaya, optimistis proyek penghubung waru (Aloha)-Wonokromo-Tanjung Perak (WWT) itu tetap akan berlangsung.Direktur MJT Djoko Eko Suprastowo menegaskan bahwa Pemkot Surabaya belum pernah menolak proyek tersebut. Menurut dia, pemkot hanya khawatir akan dampak dari WWT tersebut. "Tapi semua potensi dampak sebenarnya sudah kami pikirkan bersama," kata Djoko. (Bisnis Indonesia Jatim & Bali)RAWAN AMBLAS: Tanggul titik 80 penahan lumpur Lapindo Porong Sidoarjo masih rawan amblas. Namun, amblasan diperkirakan tidak terlalu besar seperti yang terjadi beberapa waktu di titik tersebut. Staf humas BPLS Ahmad Kusairi sulit memperkirakan panjang tanggul amblas baru. Hingga saat ini, tanggul titik 80 masih ada pada status waspada. (Jawa Pos)RASKIN BERJAMUR: Warga di Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur, harus rela tidak menikmati jatah raskin karena 90% yang diedarkan bermutu buruk. Raskin berjamur tersebut tampak seperti pakan ternak. Anggota DPRD setempat, menemukan Raskin yang tetap di jual di sejumlah tempat. PR Surya Indah Cemerlang mengaku siap bertanggung jawab dengan mengganri raskin yang bermutu buruk. (Jawa Pos) (ln)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini