BTN patok salurkan kredit Rp6 triliun

Bisnis.com,29 Des 2010, 15:42 WIB
Penulis: News Editor

JAKARTA: PT Bank Tabungan Negara Tbk menargetkan penyaluran kredit perumahan yang disokong fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan pada tahun mendatang mencapai Rp6 triliun atau 600 persen dari total pembiayaan pada tahun ini.Direktur consumer banking BTN Irman A Zahiruddin mengatakan hingga 23 Desember kredit pemilikan rumah (KPR) yang disokong pemeritah lewat FLPP mencapai Rp900 miliar. Ini perjalanan bagus sehingga sebelum tutup tahun target Rp1 triliun bisa terpenuhi, kata Irman, hari ini.Dalam FLPP, pemerintah menanggung sebesar 60% dalam pembiyaan rumah. Sedangkan sisanya oleh bank penyelenggara yang menjadi rekanan . "Kami menanggung 40% sehingga hingga akhir tahun kami telah kucurkan sekitar Rp 400 miliar," kata dia,Irman menargetkan tahun depan FLPP bisa tumbuh hingga Rp6 triliun untuk membiayai 120 ribu unit rumah mulai dari harga Rp55 juta. Untuk pendanaan sebanyak Rp3,5 triliun berasal dari pemerintah dan sisanya, yakni Rp2,5 triliun akan menjadi beban perseroan.Menurut Irman masalah dalam program FLPP tahun depan adalah suplai rumah seharga Rp55 juta. Sebab sebagian besar nasabah memilih rumah tipe ini timbang tipe lainnya karena ada insentif pajak. Akibat insentif pajak ini bunga dapat ditekan hingga 8,15% untuk tenor 15 tahun. Tentu masyarakat inginnya membeli rumah yang Rp55 juta. Kalau semua nyerbu habis dong jadi butuh suplai tambahan, kata dia.Untuk dia meminta kepada para developer untuk menyuplai rumah Rp 55 juta lebih banyak lagi khususnya didaerah sekitar Jakarta. "Sekitar 65%-70% rumah Rp55 juta yang akan dijual itu kita harapkan berada di sekitar Jakarta," kata dia.Sedangkan untuk rencana menurunkan tingkat bunga, menurut dia, itu masih dalam kajian. Saat ini kami masih mengevaluasi secara detail untuk menyukseskan program ini lebih bagus lagi pada tahun 2011, kata dia. Untuk KPR diluar FLPP, menurut Irman, BTN telah mengucurkan pembiayaan untuk 96 ribu unit rumah selama tahun 2010. (bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Puput Jumantirawan
Terkini