Reaksi saham Asia bervariasi hadapi pelemahan US$

Bisnis.com,30 Des 2010, 01:50 WIB
Penulis: Yusuf Waluyo Jati

TOKYO: Saham Asia berfluktuasi di tengah melemahnya dolar AS menuju level terendah selama 7 pekan terhadap yen, yang meredam estimasi pendapatan ekspor Jepang, sementara perusahaan sektor komoditas naik.Toyota Motor Corp., produsen mobil asal Jepang yang menjadikan Amerika Utara sebagai pasar luar negeri terbesarnya, merosot 0,5% di Tokyo. Sama halnya dengan Nitendo Co., produsen mesin video game asal Jepang, yang juga melemah 1,3%. Sebaliknya, BHP Billiton Ltd., perusahaan tambang terbesar di dunia, menguat 0,7% di Sydney. Newcrest Mining Ltd., produsen emas asal Australia, turut menanjak 0,7%."The yen's appreciation will hang over the market" in Japan, said Mitsushige Akino, who oversees about $450 million in Tokyo at Ichiyoshi Investment Management Co. "I don't think people are rushing to sell stocks to lock in profits, because there are strong expectations that stocks will rise next year.""Apresiasi yen akan membayangi pasar" di Jepang, tutur Mitsushige Akino, yang mengawasi US$450 juta di Ichiyoshi Management Co.,Tokyo. "Saya tidak berpikir masyarakat sedang berbondong-bodnong menjual saham guna mengunci laba, karena ada ekspektasi kuat terhadap kemungkinan naik tahun mendatang."Indeks MSCI Asia Pacific menguat 0,3% menjadi 137,31 pada pukul 9.13 a.m di Tokyo dengan lebih dari tiga saham yang naik untuk setiap satu saham yang turun. Indeks ini telah naik 14% tahun ini dan ditutup kemarin pada level tertinggi sejak Juni 2008 yang terpacu oleh spekulasi melonjaknya laba perusahaan akan membayangi krisis utang Eropa, kebijakan China untuk memangkas inflasi dan kekhawatiran terhadap aksi rebound ekonomi AS. Sementara itu, kontrak berjangka yang diperdagangkan di Indeks Standard & Poor's 500 AS menguat 0,1%. Indeks ini juga sempat merangkak naik kemarin 0,1%, yang dimotori oleh sektor energi karena harga minyak mentah masih berada di atas level US$90 untuk hari kelima berturut-turut. (t01/msw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mursito
Terkini