36 Mahasiswa ikut pertukaran pelatihan jurnalistik

Bisnis.com,04 Jan 2011, 06:32 WIB
Penulis: Yusuf Waluyo Jati

JAKARTA: Sebanyak 36 mahasiswa dari universitas di Australia dan Selandia Baru melaksanakan program yang diselenggarakan oleh Australian Consortium for In-Country Indonesian Studies (ACICIS), berupa program pelatihan jurnalistik.Program ini menggabungkan program pelatihan bahasa dan seminar selama 2 minggu di Universitas Katolik Atma Jaya diikuti dengan penempatan kerja selama 6 minggu, dan program tahun ini diikuti oleh mahasiswa dari Australia, Selandia Baru, Indonesia, Jepang dan Korea. Kedua program ini dirancang untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa yang tidak mengambil jurusan spesialisasi tentang Indonesia/studi mengenai Asia. Duta Besar Australia untuk Indonesia Greg Moriarty memberi selamat kepada sekelompok mahasiswa dari universitas di Australia dan Selandia Baru yang berpartisipasi dalam program Praktikum Profesi Jurnalisme dan Praktikum Profesi Studi Pembangunan di Jakarta selama enam minggu ke depan."Sebagai tetangga dan mitra, penting bagi Australia dan Indonesia untuk mengenal satu sama lain dengan baik," ujar Duta Besar Moriarty pada acara pembukaan program ini di Universitas Atma Jaya, hari ini.Program seperti ini membantu meningkatkan hubungan orang ke orang di kawasan, meningkatkan pemahaman tentang isu-isu kontemporer di Indonesia, dan memberikan kesempatan untuk memperkuat hubungan profesional di sektor media dan pembangunan.Program Praktikum Profesi Jurnalisme ini kini telah memasuki tahun ke-5, sementara program Praktikum Profesi Studi Pembangunan telah menjalankan program percontohannya tahun lalu. Para mahasiswa ini akan ditempatkan di berbagai media lokal dan internasional dan juga organisasi pembangunan diantaranya majalah mingguan Tempo, Metro TV, Radio Republik Indonesia, The Jakarta Globe, The Jakarta Post, majalah bisnis bulanan Globe Asia, Agence France-Presse, ThomsonReuters, CARE Indonesia, World Wildlife Fund, Wahid Institute, Centre for International Forestry (CIFOR), International Labour Organisation (ILO) dan Indonesia Corruption Watch (ICW). (msw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mursito
Terkini